VIDEO: Pengamat: Dualisme di NU karena Hasrat Pribadi Terkait Tambang

Dualisme kepemimpinan di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, kembali memasuki babak baru usai Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya masih sah sebagai Ketua Umum PBNU.

Gus Yahya bahkan menolak hasil rapat pleno Syuriah PBNU pada 9 Desember lalu yang menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum.

Dua klaim kepemimpinan PBNU menjadi isu besar yang penting untuk segera diselesaikan karena NU berpengaruh bukan hanya secara spiritual, tetapi juga moral organisasi dalam beberapa tahun ke depan.

Belakangan, isu konsesi tambang digadang-gadang menjadi penyebab konflik yang terjadi di tubuh PBNU kali ini. Apakah narasi tersebut dapat dibenarkan, dan bagaimana konflik dualisme kepemimpinan PBNU bisa diselesaikan melalui proses politik tanpa intrik? Anchor CNN Indonesia, Victor Pangaribuan, membahas hal ini bersama Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.