Bibit 91S Diprediksi Jadi Siklon Tropis Bakung, Waspada Dampaknya

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 17:37 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan status Bibit Siklon Tropis 91S menjadi Siklon Tropis dalam beberapa jam ke depan.
Ilustrasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan status Bibit Siklon Tropis 91S menjadi Siklon Tropis dalam beberapa jam ke depan. (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan status Bibit Siklon Tropis 91S menjadi Siklon Tropis Bakung dalam beberapa jam ke depan.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung yang terdeteksi sejak 7 Desember 2025, menunjukkan penguatan sirkulasi dan kompleksitas yang konsisten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan terpenuhinya parameter intensitas kecepatan angin di sekitar pusat Bibit Siklon 91S diprediksi meningkat statusnya menjadi Siklon Tropis Bakung," kata Faisal dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat (12/12).

Ia menjelaskan kekuatan angin maksimum di sekitar siklon diprediksi mencapai 35 knot atau sekitar 65 km/jam, dengan tekanan rendah di sekitar pusat sistem mencapai 1006 hPa.

Meski siklon ini diperkirakan bergerak ke arah barat hingga barat daya dan menjauhi wilayah Indonesia, potensi dampak tidak langsung terhadap cuaca dan kondisi gelombang dalam 1-2 hari ke depan perlu diantisipasi.

Siklon Tropis Bakung menimbulkan dampak tidak langsung seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

"Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi hujan dengan intensitas sedang-lebat di Bengkulu dan Lampung, terutama pada periode siang hingga sore," ujar dia.

"Angin kencang di pesisir barat Sumbar, Bengkulu, hingga Lampung, dan gelombang laut tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta perairan elatan Banten hingga Jawa Barat," lanjut Faisal.

Sebelumnya, Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin juga mengungkap Bibit Siklon Tropis 91S berpotensi berubah jadi siklon tropis.

"Bibit badai tropis pertama, dengan identifikasi 91S, terbentuk di perairan dekat Sumatra dan dikategorikan berpotensi sedang/medium untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan," kata Erma saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (11/12).

Erma mengatakan karena sistem badainya tampak terus membesar dan ada potensi bergabung dengan bibit badai yang ada di bagian barat Samudra Hindia, wilayah terdampak akan mencakup daerah yang luas di pesisir barat Sumatra, membentang dari Subulussalam hingga pesisir barat Lampung.

"[Dampaknya] berupa hujan persisten yang bisa meningkat intensitasnya secara tiba-tiba terutama untuk wilayah Padang hingga Bengkulu," lanjut dia.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER