Miliuner Elon Musk menyampaikan keinginannya menjadikan aplikasi X menjadi superapp global, meniru dominasi WeChat di China yang menggabungkan layanan sosial, pembayaran, hingga publikasi konten dalam satu ekosistem.
Dalam podcast People by WTF bersama Nikhil Kamath,Musk mengatakan ia ingin membangun aplikasi seperti WeChat versi internasional. Artinya, aplikasi ini akan terintegrasi dengan fitur komunikasi dan keuangan yang membuat pengguna bisa "menghabiskan hidup mereka" di satu aplikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda dapat bertukar informasi, Anda dapat mempublikasikan informasi, Anda dapat bertukar uang," kata Musk, melansir South China Morning Post, Rabu (3/12).
Menurut Musk sampai saat ini tidak ada aplikasi serupa WeChat di tempat lain di dunia. WeChat, yang dikenal secara lokal sebagai Weixin, menawarkan berbagai fitur asli, termasuk media sosial, konten, dan pembayaran, serta layanan pihak ketiga dalam bentuk mini-program.
Aplikasi-aplikasi kecil ini memberikan akses kepada lebih dari 1,4 miliar pengguna aktif bulanan ke berbagai layanan, seperti belanja online, permainan seluler, dan pemesanan transportasi.
Sama seperti platform media sosial China lainnya, Weixin beroperasi di bawah sensor ketat pemerintah, sementara X diblokir di negara tersebut.
Ini bukan kali pertama Musk mengutarakan keinginannya untuk memperluas X agar sejajar dengan skala WeChat. Setelah Twitter berganti nama menjadi X pada Juli 2023, Musk berbicara tentang niatnya untuk meniru WeChat sebagai model untuk X.
"Mungkin akuisisi Twitter juga bisa menjadi kesempatan untuk kembali meninjau rencana awal X.com," kata Musk saat itu.
Pada Januari, X bermitra dengan Visa untuk meluncurkan X Money, sebuah fitur layanan keuangan yang diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun ini.
Menurut Linda Yaccarino, CEO X saat itu, fitur ini akan memungkinkan pembayaran peer-to-peer melalui kartu debit dan memfasilitasi transfer dana ke rekening bank.
X juga telah memperkenalkan kemampuan panggilan audio dan video, didorong oleh keyakinan Musk bahwa video akan mendominasi interaksi online.
"Sebagian besar interaksi akan berupa video real-time dengan (kecerdasan buatan)," katanya, menambahkan bahwa "teks hanya menyumbang persentase yang cukup kecil".
Musk mencatat bahwa sekitar 600 juta pengguna bulanan X sebagian besar terdiri dari "orang-orang yang membaca teks", menunjukkan adanya potensi untuk menarik basis pengguna yang lebih beragam.