Netizen Banjiri Medsos Tuku Buntut Viral Tumbler Hilang di KRL

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2025 01:30 WIB
Kolom komentar Instagram Toko Kopi Tuku diramaikan netizen buntut viral tumbler milik Anita hilang di KRL dan menyeret petugas PT KAI Argi.
Kolom komentar Instagram Toko Kopi Tuku diramaikan netizen buntut viral tumbler milik Anita hilang di KRL dan menyeret petugas PT KAI Argi. (iStockphoto/Gwengoat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kolom komentar media sosial Toko Kopi Tuku diramaikan netizen menyusul viral perkara tumbler milik Anita hilang di KRL dan menyeret petugas PT KAI Argi belakangan ini.

Netizen langsung meninggalkan jejak di unggahan terakhir toko kopi tersebut lima hari lalu, yang sama sekali tidak berhubungan dengan botol minum atau tumbler.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa netizen meninggalkan komentar karena melihat sudah banyak warganet lainnya yang "menyerang" media sosial toko kopi tersebut.

"Postingan terakhir lima hari lalu, mau posting baru miminnya pasti lagi mumet," tulis netizen.

"Titik kumpul," kata yang lain.

"Rame beud di sini min," tulis warganet.

"Tuku: Gue diem aja kena," timpal netizen lainnya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, ada juga netizen yang meninggalkan komentar bernada guyonan termasuk sindiran untuk perkara yang menjadi perhatian publik dan membuat pimpinan PT KAI ikut buka suara.

"Halo min, mau saran next selain jual tumbler bisa juga toren kali ya. Biar gampang carinya kalau hilang," canda yang lain.

"Min, gara-gara tumbler kamu aku sampai mampir ke sini. Padahal kamu diam aja, tapi banyak yang nyamperin. Kamu pakai pelet apa?" guyon warganet.

"Admin Tuku: "daymn rame gini euy," kata netizen.

"Min tolong design khusus tumbler untuk si Anita yang ada chip-nya, kalau bisa ada radarnya. Jadi kalau hilang enggak sampai buat orang keter boneng dan merugikan orang lain," ucap yang lain.

Heboh isu petugas KRL dipecat bermula dari postingan seorang pengguna KRL, Anita, mengaku kehilangan tumbler Tuku. Ia menuding hal itu karena petugas tidak bertanggung jawab.

Anita mengaku lupa dan tasnya tertinggal di kereta Commuter Line rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Ia kemudian melapor ke petugas di Stasiun Rawa Buntu, tas milik Anita berhasil ditemukan di gerbong khusus wanita.

Petugas sempat mengirimkan foto kondisi tas berikut isinya, termasuk tumbler Tuku yang dimaksud. Karena soal prosedur, tas itu harus diambil di Stasiun Rangkasbitung.

Ketika Anita mengambil tas keesokan hari bersama suaminya, tumbler Tuku tersebut tidak ada. Ia kemudian menuliskan kekecewaannya atas kelalaian petugas KRL sampai akhirnya berujung viral.

Di sisi lain, petugas KRL bernama Argi memberikan klarifikasi melalui Threads bahwa ia menerima tas tersebut dari petugas lain dan meletakkannya di ruang jaga karena kondisi stasiun sedang ramai.

Ia mengaku tak sempat mengecek isi tas. Argi juga sudah berinisiatif menawarkan penggantian tumbler Tuku tersebut, tapi Anita dan suaminya menolak dan tetap membawa kasus ini ke media sosial.

Dalam pesan yang dikirimkan ke suami Anita, Argi mengungkapkan bahwa dirinya bukan pelaku yang mengambil tumbler tersebut dan sangat terpukul karena satu-satunya sumber pendapatannya hilang setelah unggahan itu viral.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rosyidin memastikan petugas KRL tak dipecat buntut aduan penumpang yang mengaku kehilangan tumbler Tuku.

Bobby enggan berkomentar banyak soal kasus yang ramai dibicarakan di media sosial tersebut. Ia hanya memastikan petugas KRL tersebut tidak dipecat.

"Enggak ada orang itu dipecat," kata Bobby. "Enggak (dipecat)."

(sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER