Bibit Siklon Tropis Kepung RI, Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2025 11:30 WIB
BMKG menyebut sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem sepekan ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem sepekan ke depan. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem sepekan ke depan, di antaranya karena aktivitas bibit siklon tropis.

"Selama satu minggu ke depan, potensi perkembangan awan hujan di berbagai wilayah Indonesia diperkirakan masih signifikan. Kondisi ini dipengaruhi oleh perpaduan fenomena atmosfer skala global, regional, dan lokal yang secara bersamaan mendukung pertumbuhan awan konvektif," tulis BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 18-24 November 2025.

Selama beberapa hari terakhir, BMKG mencatat hujan lebat mengguyur beberapa wilayah seperti Tanah Merah, Papua Selatan; Palembang, Sumatra Selatan; Tanjung Harapan, Kalimantan Timur; Makassar, Sulawesi Selatan; hingga Toli-toli, Sulawesi Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan berkisar antara 56 hingga 92 mm/ hari. BMKG mengatakan hujan lebat di berbagai wilayah ini disebabkan oleh sejumlah dinamika atmosfer.

Curah hujan signifikan ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga sepekan ke depan.

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi dinamika cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan adalah sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Sumatera-Banten dan di Laut Cina Selatan, serta Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Timor Selatan Maluku.

Bibit Siklon Tropis 97S sendiri diprediksi tetap konsisten dalam beberapa hari ke depan, sehingga turut mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah-wilayah tersebut.

Beberapa waktu lalu, BMKG juga menemukan adanya aktivitas Bibit Siklon Tropis 98S. Namun, sejak Minggu (16/11), bibit siklon tropis ini telah punah.

Selain itu, ada juga aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial serta Kelvin saat ini terpantau aktif di sebagian besar wilayah Indonesia.

Semua fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di sebagian besar wilayah Indonesia. Dengan kelembapan udara yang cukup dan labilitas lokal yang relatif kuat, proses pembentukan awan konvektif menjadi lebih signifikan dan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut yang meliputi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.

(lom/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER