Faktor Global yang Memicu Hujan Tak Henti-henti di Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2025 12:30 WIB
Sepekan ke depan BMKG memprakirakan beberapa faktor utama yang berperan signifikan terhadap dinamika cuaca di Indonesia.
Sepekan ke depan BMKG memprakirakan beberapa faktor utama yang berperan signifikan terhadap dinamika cuaca di Indonesia. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi bahwa potensi hujan di Indonesia dipengaruhi kombinasi faktor global, regional.

Dilansir dari BMKG Perkembangan dinamika atmosfer memengaruhi kondisi cuaca, berbagai faktor ini terpantau kian aktif. Sepekan ke depan BMKG memprakirakan beberapa faktor utama yang berperan signifikan terhadap dinamika cuaca di Indonesia.

Hingga pekan depan, gelombang atmosfer Rossby equatorial dan Kelvin, siklon tropis FUNG-WONG, sirkulasi siklonik di sebelah barat daya Bengkulu dan Banten di Samudra Hindia, dan MJO diprediksi aktif di berbagai wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siklon Tropis FUNG-WONG terpantau di samudera Pasifik bergerak ke arah Barat - Barat Daya, memberikan dampak tidak langsung kondisi cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di wilayah bagian timur dan utara Indonesia.

Selain itu Sirkulasi siklonik sepekan ke depan di prakirakan berada di Samudra Hindia barat Lampung hingga Barat daya Banten. Meningkatkan potensi awan hujan sepanjang pesisir barat Sumatra bagian selatan, hingga Jawa bagian barat.

Kombinasi MJO serta Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin mendukung pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia sepekan ke depan.

Mempertimbangkan kondisi tersebut masyarakat diimbau tetap waspada, terhadap potensi cuaca ekstrem yang menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor, yang berpotensi mengganggu aktivitas harian maupun transportasi.

Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan, infrastruktur, dan drainase agar tahan dari cuaca ekstrem sebagai langkah mitigasi. serta memantau secara berkala di BMKG sebelum beraktivitas.

Dinamika atmosfer sepekan ke depan

Potensi pertumbuhan awan hujan berbagai wilayah Indonesia sepekan ke depan, diperkirakan masih signifikan yang mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat di sejumlah wilayah.

Dipicu oleh kombinasi faktor atmosfer berskala global, regional, hingga lokal yang menjaga atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif.

Dipole Mode Index (DMI) mencatat nilai negatif sebesar -1.94 menandakan pemanasan perairan Samudra Hindia bagian timur dekat wilayah Indonesia secara skala global. Meningkatkan aliran uap air dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat. Mendukung pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.

Fenomena La Nina lemah mengidentifikasikan peningkatan pasokan uap air dari Samudra Pasifik menuju Indonesia. Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) kini berada pada fase 5 (Maritime Continent), diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra dan Jawa secara spasial beberapa hari mendatang. Meningkatkan potensi hujan pada wilayah tersebut.

Selain itu, Gelombang Rossby Ekuator bergerak ke arah barat diperkirakan aktif dan berpotensi meningkatkan awan konvektif, di sebagian wilayah Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa Barat.

Gelombang Kelvin diperkirakan sedang bergerak ke arah timur di daerah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Ini dapat menyebabkan awan hujan meningkat di daerah-daerah tersebut.

Di sisi lain, Siklon Tropis FUNG-WONG terpantau bergerak ke barat-barat daya di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. Dia membentuk daerah konvergensi dan konfluensi di Samudera Pasifik dari sebelah timur Filipina hingga sebelah utara Papua.

Selain itu, sirkulasi Siklonik dapat diamati di daerah perairan di barat daya Sumatra Barat hingga Lampung, di Selat Sunda, di perairan selatan Banten, di Laut Arafuru, di Laut Aru, dan di pulau Maluku.

Berdasarkan temuan pemantauan dinamika atmosfer terbaru, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi yang dapat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Diharapkan masyarakat secara teratur memantau informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG. Mereka juga harus menjaga lingkungan bersih dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik untuk mencegah genangan air dan bencana hidrometeorologi lainnya.

Prospek cuaca sepekan ke depan

Periode 7 - 9 November 2025

Pada umumnya cuaca Indonesia didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan, adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Daerah Khusus Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua perlu diwaspadai.

Selain itu, hujan lebat dengan kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi. Berikut ini adalah tingkat peringatan dini dan wilayah yang mungkin terjadi:

Siaga (Hujan lebat - sangat lebat): Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Angin Kencang : Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua.

Periode 10 - 13 November 2025

Pada umumnya cuaca Indonesia didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan, adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Barat perlu diwaspadai.

Selain itu, hujan lebat dengan kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi. Berikut ini adalah tingkat peringatan dini dan wilayah yang mungkin terjadi:

Siaga (Hujan lebat - sangat lebat) : Kep. Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Angin Kencang : Kalimantan Timur.

BMKG menghimbau untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, agar terus waspada terhadap perubahan cuaca yang berubah-ubah, menjauhi wilayah terbuka ketika hujan, menggunakan tabir surya dan mencukupi asupan cairan tubuh dan selalu memantau situs BMKG.

(wpj/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER