Lenovo baru saja meluncurkan konsol gaming handheld terbaru mereka, Legion Go 2 di Indonesia. Konsol ini hadir mengikuti jejak Legion Go S yang lebih dulu hadir di Indonesia, lantas apa bedanya?
Menurut perusahaan konsol gaming handheld Lenovo Legion Go S and Legion Go 2 hadir untuk segmen yang berbeda. Legion Go 2 hadir dengan performa lebih tinggi dengan skenario bermain yang beragam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa ada Legion Go 2 dan kenapa ada Go S? Sebenarnya Legion Go S itu, segmen target yang berbeda. Jadi kalau Legion Go kan memang orang-orang yang dia maunya top of the line, best of the best. Terus dia maunya konsol super powerful, terus semua skenario bermain dia bisa dapat gitu, " ujar Hendry Lim, Consumer Product Manager Lenovo Indonesia dalam sesi hands-on bertajuk Cruise Into Gaming di pesisir Jakarta, Kamis (30/10) .
"Tapi ada beberapa orang yang mungkin, saya mau coba gaming handheld, tapi yang lebih terjangkau, spek yang enggak perlu tinggi-tinggi, saya mungkin butuh lebih kecil, lebih enteng gitu misalnya, pilih Legion Go S," tambahnya.
Legion Go 2 dirlis pada Senin (20/10) dan dibanderol dengan harga Rp17,999 juta. Pada bagian mesin, Legion Go 2 dibekali AMD Ryzen Z2 Extreme dengan arsitektur Zen 5, 8 core/16 thread. Prosesor ini diklaim dapat menghadirkan pengalaman game AAA dengan frame mulus dan multitasking tanpa lag.
Mesin tersebut dipadukan dengan memori LPDDR5X hingga 32GB dan penyimpanan PCIe SSD hingga 2TB.
Pada bagian kontrol, Lenovo membawa detachable Legion TrueStrike Controllers yang dapat digunakan dalam berbagai mode, mulai dari handheld, docked, tabletop, hingga FPS.
Di bagian layar, Legion Go 2 membawa layar OLED 8,8 inci dengan refresh rate 144Hz, rasio 16:10, DCI-P3 97% color gamut, 10-point touch, dan brightness 500 nits.
Legion Go 2 dibekali AMD Ryzen Z2 Extreme dengan arsitektur Zen 5, 8 core/16 thread. Prosesor ini diklaim dapat menghadirkan pengalaman game AAA dengan frame mulus dan multitasking tanpa lag. (Foto: CNN Indonesia/Loamy N) |
Pengalaman audio juga ditingkatkan melalui dual 2W speakers dengan Nahimic Audio dan Spatial Audio untuk menghadirkan suara detail dan arah yang jelas. Perangkat ini juga dibekali dual near-field microphone array agar pengguna dapat berkomunikasi secara jernih tanpa gangguan.
Untuk konektivitas, Lenovo Legion Go 2 dilengkapi Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.3. Selain itu, perangkat ini memiliki dua port USB4 Type-C yang terletak di bagian atas dan bawah untuk kemudahan akses, baik saat digunakan di dock, di atas meja, maupun dalam genggaman.
Sistem pendingin Legion Coldfront pada Lenovo Legion Go 2 memiliki area radiator dan kipas lebih besar, sehingga aliran udara meningkat hingga 45 persen tanpa menambah kebisingan.
Sementara itu, Legion Go S dirilis di Tanah Air pada pertengahan Februari lalu dan dibanderol dengan harga Rp8,999 juta.
Legion Go S diperkenalkan pertama kali di CES 2025 sebagai perangkat genggam berbasis Windows untuk para gamer yang ingin memainkan game favoritnya di mana saja.
Tulang punggung performa Legion Go S adalah prosesor AMD Z2 Go dan arsitektur Zen 3 yang dipadukan dengan memori LPDDR5X 16GB dan penyimpanan 512GB PCIe Gen4. Prosesor ini didukung oleh empat inti CPU dan delapan thread.
Legion Go S dibekali layar sentuh PureSight WUXGA 8 inci dan rasio aspek 16:10 dengan refresh rate hingga 120Hz. Layar ini juga memiliki akurasi warna 100% sRGB serta bisa tingkat kecerahan maksimal 500 nits.
Perangkat dengan bobot 730 gram ini diberikan dukungan dukungan Wi-Fi 6e, dua port USB 4 di bagian atas, serta pembaca kartu microSD.
Untuk menjaga performanya tetap optimal, Lenovo juga membekali perangkat ini dengan teknologi Legion ColdFront.
(lom/dmi)