Masyarakat Jatim Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 10:15 WIB
Cuaca ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir dan banjir bandang, longsor, serta hujan es
Awan tebal menggelayut di langit Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Surabaya, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Timur mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada periode 30 Oktober 2025 hingga 5 November 2025.

Cuaca ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir dan banjir bandang, longsor, serta hujan es di sejumlah wilayah.

"Diprakirakan dalam sepekan ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, Rabu (29/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah yang disebut berpotensi terdampak antara lain Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.

Taufiq mengatakan fenomena ini terjadi karena beberapa faktor atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan dalam skala luas.

"Saat ini sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya sudah memasuki awal musim hujan," ujarnya.

Selat Madura Masih Hangat

Menurut BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi wilayah Jawa Timur turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.

Selain itu, suhu muka laut di sekitar Selat Madura yang masih hangat-antara 24 hingga 31 derajat celcius dengan anomali mencapai +2 derajat-juga meningkatkan penguapan dan memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat.

BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak lanjutan seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.

"Masyarakat dan instansi terkait kami imbau untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan," tegas Taufiq.

Untuk pemantauan kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER