Kapan Puncak Musim Hujan di Indonesia? Ini Kata BMKG

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2025 06:25 WIB
BMKG mengungkap musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal. Puncak hujan diperkirakan November-Desember 2025, dengan potensi curah hujan meningkat.
Ilustrasi. Puncak hujan diperkirakan November-Desember 2025, dengan potensi curah hujan meningkat. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal dari biasanya. Lantas, kapan fase puncak musim hujan di Indonesia?

BMKG mengungkap berdasarkan pemantauan iklim, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak Agustus lalu. Menurut catatan BMKG musim hujan datang lebih awal di 294 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 42,1 persen wilayah Indonesia, termasuk sebagian besar wilayah selatan dan timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November-Desember 2025 di Indonesia bagian barat dan Januari-Februari 2026 di bagian selatan dan timur," kata Guswanto, Deputi Meteorologi BMKG, saat dihubungi awal Oktober lalu.

Menurut Guswanto ada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah selama musim hujan 2025/2026 mendatang. Selain itu, durasi musim hujan juga diprediksi lebih panjang dari biasanya.

Kendati begitu, akumulasi curah hujan secara umum berada dalam kategori normal atau tidak ekstrem basah atau kering.

Ia mengatakan hal ini tak lepas dari dampak fenomena La Nina yang diprediksi bakal terjadi mulai akhir tahun ini. Guswanto menjelaskan salah satu dampak La Nina dapat memperpanjang musim hujan di Tanah Air.

"Meski La Nina lemah dan durasinya terbatas, efeknya bisa memperpanjang musim hujan hingga awal pertengahan 2026, terutama di wilayah timur Indonesia," ujar Guswanto.

Tidak hanya itu, Guswanto mengatakan bahwa keberadaan La Nina juga bakal membuka peluang Indonesia kembali mengalami kemarah basah, hingga potensi hujan sepanjang tahun di 2026.

"Kemarau basah seperti tahun ini bisa terulang, terutama jika transisi dari musim hujan ke kemarau tidak tegas atau dipengaruhi oleh faktor lain seperti IOD negatif," katanya.

"BMKG juga mencatat bahwa 67 persen wilayah Indonesia berpotensi mengalami curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm, termasuk Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua," lanjut Guswanto.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER