Cuaca Ekstrem di Tangsel, BMKG Ungkap Akibat Pancaroba

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 14:25 WIB
BMKG menyebut cuaca ekstrem yang melanda wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya disebabkan masa peralihan atau musim pancaroba.
Petugas PLN melintas di dekat kabel listrik yang tertimpa pohon tumbang yang menutupi Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten Selasa (7/10). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem yang melanda wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya disebabkan masa peralihan atau musim pancaroba yang merupakan dampak kondisi atmosfer yang tidak stabil.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan situasi tersebut umum terjadi pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini merupakan dampak dari masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang sering memicu fenomena atmosfer tidak stabil," ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu (8/10).

Dalam catatan BMKG, peristiwa tersebut terjadi di sejumlah wilayah Tangerang Selatan, seperti Serpong, Ciputat, Pamulang, dan BSD.Akibatnya, puluhan pohon tumbang, baliho roboh, dan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Guswanto menambahkan, potensi hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi di wilayah Jabodetabek hingga 13 Oktober 2025.

Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir lokal, pohon tumbang, dan gangguan lalu lintas.

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang di wilayah Banten dan Jabodetabek," kata dia.

Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca di Jabodetabek akan berfluktuasi atau tidak menentu sepanjang 7-14 Oktober 2025, dengan periode waspada pada 7-9 Oktober dan 10-13 Oktober.

Status waspada pada 7-9 Oktober 2025 diprediksi akan terjadi di kawasan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat karena potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Tidak hanya itu, potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi di Banten dan Jawa Barat pada periode tersebut. Sementara itu, pada 10-13 Oktober 2025, status waspada terjadi di kawasan Jabodetabek

"Karena potensi hujan lebat dan angin kencang yang bisa memicu banjir lokal, pohon tumbang, dan gangguan lalu lintas," imbuh dia.

Maka dari itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan deras, serta mewaspadai potensi pemadaman listrik atau genangan air di titik rawan.

(arl/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER