JAKARTA ECO FUTURE FEST

Kertas Bekas Skripsi Jadi Tanaman, Gagasan Hijau dari Seed Paper

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 16:17 WIB
Sosok-sosok inspiratif di bidang lingkungan turut meramaikan ajang Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025.
Eco Talk bertema Green Living: More Than a Trend, It's the Future di ajang Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025, yang digelar di Grove at Cibis Park, Jakarta Selatan, Kamis (25/9). (Foto: CNN Indonesia/Loamy Noprizal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sosok-sosok inspiratif di bidang lingkungan turut meramaikan ajang Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025. Salah satunya adalah Riska Fadilla, Co-founder Seed Paper Indonesia, yang berbagi kisah inovatif tentang cara menyulap limbah kertas menjadi produk ramah lingkungan.

Riska memperkenalkan Seed Paper sebagai usaha mikro yang fokus mengolah limbah kertas menjadi produk tanam yang bernilai. Menurutnya, Seed Paper lahir dari keyakinan bahwa tidak ada yang benar-benar disebut sebagai sampah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami meyakini tidak ada sampah, tetapi hanya sumber daya yang tidak dimanfaatkan. Riska mengisahkan awal mula berdirinya Seed Paper yang dimulai sejak 2019, saat ia dan rekannya melihat tumpukan skripsi bekas mahasiswa di kampus yang berakhir dibakar.

"Jadi berawal dari sesuatu yang sangat sederhana, yaitu pada 2019 sampah tumpukan skripsi, di mana kami melihat di kampus itu sampah-sampah skripsi bekas mahasiswa itu dibakar," ujarnya dalam sesi Eco Talk bertema Green Living: More Than a Trend, It's the Future. di JEFF 2025 di Grove at Cibis Park, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).

Ia menambahkan, dokumen skripsi tidak boleh dibawa keluar kampus karena khawatir disalahgunakan. Dari situ, ia mengusulkan diri untuk mengolah limbah kertas tersebut.

"Ide awalnya hanya ingin me-recycle paper supaya tidak menjadi sampah dan berakhir di TPA," katanya.

Riska menjelaskan bahwa produk Seed Paper mulai berkembang pada masa pandemi Covid-19, saat masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah dan mulai tertarik pada kegiatan bercocok tanam.

Melalui proses riset dan pengembangan, Seed Paper akhirnya melahirkan produk inovatif berupa kertas yang bisa ditanam. Setelah digunakan, kertas ini bisa berubah menjadi tanaman seperti bayam, cabai, terong, hingga tomat.

Menurutnya yang Seed Paper lakukan bukan cuma soal bisnis dan produk, tapi soal semangat menularkan gaya hidup berkelanjutan.

Untuk menyebarluaskan gagasan ramah lingkungan ini, Seed Paper aktif menggelar seminar, workshop, dan edukasi melalui media sosial.

"Kami sekarang kebanyakan menyasar Gen Z ke bawah dan Gen Alpha, karena biar bagaimanapun mereka lah penerus kita untuk selanjutnya," ungkapnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama CNN Indonesia ini menghadirkan berbagai kegiatan seru dan inspiratif mengenai aksi hijau dan gaya hidup berkelanjutan.

Aktivis, akademisi, hingga influencer lingkungan seperti Cinthia Karani, Monica Khonado, dan lainnya akan berbagi inspirasi lewat talkshow dan workshop menarik "Bersibersi Lemari".

Kemudian akan ada pameran Eco Exhibition yakni instalasi seni dari limbah yang disulap menjadi taman indah, sebuah refleksi visual bahwa sampah bisa menjadi karya.

Di booth Trash to Treasure, pengujung dapat menukarkan sampah plastik, wadah kosmetik, dan kertas serta limbah minyak jelantah dengan produk ramah lingkungan atau voucher belanja di Eco Market, pasar kreatif berisi UMKM unggulan, green startups, hingga produk dari ulang premium.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menjajal teknologi realitas virtual bertema lingkungan dari We The Future Academy dan treasure hunt dengan hadiah menarik.

Acara ini bakal semakin meriah dengan penampilan penyanyi Ghea Indrawari dan Aldi Taher.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER