NASA resmi mengumumkan 10 astronaut baru yang terpilih dari 8.000 pelamar di seluruh dunia. Pengumuman ini disampaikan Senin (22/9), sebagai bagian dari upaya lembaga tersebut untuk kembali ke Bulan dan melanjutkan rencana ambisius menuju Mars.
Kelompok ini terdiri dari enam perempuan dan empat laki-laki. Ini adalah kali pertama jumlah astronaut perempuan dalam satu angkatan lebih banyak dari laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Administrator NASA Sean Duffy menyebut mereka sebagai yang terbaik dan tercerdas dari Amerika.
"Dan kami akan membutuhkan yang terbaik dan tercerdas dari Amerika untuk semua rencana eksplorasi masa depan kami," ujar Duffy, melansir CNN, Selasa (23/9).
"Kami akan kembali ke Bulan. Dan saya akan katakan ini: saya tidak akan rela jika China mengalahkan NASA, atau mengalahkan Amerika, kembali ke Bulan," lanjutnya.
Salah satu astronaut baru NASA, Anna Menon, adalah orang pertama yang bergabung ke korps astronaut setelah sebelumnya pernah terbang ke orbit. Saat bekerja di SpaceX, Menon dipilih oleh miliarder teknologi Jared Isaacman untuk ikut dalam misi Polaris Dawn, sebuah misi eksperimental yang mengorbit Bumi pada ketinggian tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Misi tersebut juga mencatat sejarah sebagai spacewalk pertama oleh sektor swasta.
Menon kini akan bergabung bersama suaminya, Anil Menon, yang juga mantan karyawan SpaceX dan telah bergabung ke NASA sebagai astronaut pada seleksi tahun 2021.
Stephen Koerner, Deputi Direktur Johnson Space Center, menjelaskan bahwa ke-10 astronaut baru ini akan menjalani pelatihan intensif selama dua tahun. Dalam pelatihan itu, mereka akan mempelajari sejarah NASA dan visi lembaga untuk masa depan, mengikuti kelas geologi, pelatihan bertahan di air, dan pelatihan kesehatan luar angkasa.
"Mereka bahkan akan berlatih dengan jet berperforma tinggi milik kami," jelas Koerner.
Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka akan bergabung dengan 48 anggota aktif korps astronaut NASA lainnya dan memenuhi syarat untuk ditugaskan dalam misi penerbangan.
Namun berbeda dari seleksi tahun 2021, kali ini lanskap luar angkasa mulai berubah. NASA berencana mengakhiri operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada awal 2030-an dan akan menggantinya dengan stasiun luar angkasa yang dioperasikan sektor swasta.
Selama dua dekade terakhir, ISS menjadi satu-satunya tujuan astronaut NASA di luar angkasa.
Direktur Operasi Penerbangan NASA, Norman Knight, mengatakan bahwa "banyak dari kandidat yang duduk di sini hari ini akan memiliki kesempatan untuk mengunjungi" ISS. Tapi ia menekankan bahwa stasiun luar angkasa itu hanyalah laboratorium pembelajaran menuju misi yang lebih jauh ke luar angkasa.
"Setiap pelajaran yang dipelajari di stasiun telah membuka jalan ke mana kita akan pergi: selanjutnya ke Bulan - kali ini untuk menetap - dan kemudian ke Mars," katanya.
NASA belum mengumumkan misi spesifik untuk para astronaut baru ini. Misi ke Bulan kemungkinan akan dipercayakan kepada astronaut yang lebih berpengalaman. Sejumlah astronaut veteran telah dipilih untuk menjalani misi uji terbang mengelilingi Bulan melalui program Artemis II, yang dijadwalkan paling cepat tahun depan.
Meski begitu, NASA memberi sinyal bahwa para astronaut baru ini bisa saja berpartisipasi dalam misi lanjutan program Artemis, bahkan dalam misi pertama manusia ke Mars, yang hingga kini belum pernah dilakukan.
Berikut nama-nama astronaut baru NASA: