Pengamat teknologi informasi (IT) dan keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkap akun Sahroni Berdikari @SahroniNasdem di X (sebelumnya Twitter) adalah akal-akalan penjahat siber untuk memanfaatkan situasi yang terjadi saat ini.
Menurut Alfons akun ini muncul ke permukaan pasca penjarahan rumah mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni untuk memanfaatkan situasi supaya dapat membobol akun email dan media sosial pengguna.
Salah satu cuitan dari akun tersebut yang viral adalah soal flashdisk yang tersimpan di tas selempang Louis Vuitton. Dalam cuitannya, akun tersebut meminta siapa saja yang menemukan flashdisk tersebut untuk menghubungi via direct messages (DM) dan akan mendapat imbalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Scam akun verified X mengaku Ahmad Sahroni mencari Flashdisk. Hati-hati ini jebakan penipu yang mengincar akun email dan sosmed anda," kata Alfons saat dikonfirmasi, Selasa (2/9).
Awalnya masyarakat meyakini jika akun tersebut asli milik Sahroni karena centang biru yang membuatnya seolah-olah terverifikasi. Padahal, menurut Alfons centang biru di X tidak serta merta menjadi tanda keaslian akun karena centang biru dapat dibeli berlangganan oleh siapapun.
Selain itu, akun yang diketahui baru dibuat tidak lama setelah momentum demonstrasi dan penjarahan makin mengindikasikan kalau akun ini palsu dan murni dibuat untuk kejahatan scam.
"Centang biru di X bukan merupakan keabsahan pemilik akun, malah mencurigakan. Kenapa? Karena akunnya baru dibuat Agustus 2025," ujar Alfons.
"Untuk mendapatkan status verified di X, Anda hanya perlu membayar uang berlangganan dan itu bisa dilakukan oleh siapa saja, Rp84.300 per bulan," jelasnya.
Oleh karenanya, untuk mengecek keaslian akun dapat dilakukan dengan mengecek keterhubungan akun X dengan platform media sosial lainnya seperti Instagram atau website resmi. Jika dicek, akun X Sahroni Berdikari ternyata tidak terhubung dengan platform resmi manapun yang terverifikasi milik Sahroni.
"Keabsahan pemilik akun bisa dicek dengan cross linking dari akun atau website yang sah. Seperti akun Sahroni di IG, dan website yang resmi tidak menunjuk ke akun X tersebut. Itu yang perlu menjadi catatan," terang Alfons.
Pantauan CNNIndonesia.com, saat ini kini akun tersebut telah hilang.
Fraksi Partai NasDem DPR RI juga memastikan akun tersebut palsu dan tidak memiliki keterkaitan dengan Sahroni.
Menurut Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor Laiskodat konten yang dipublikasikan akun itu cenderung provokatif, menyesatkan, serta memuat opini yang berpotensi menimbulkan keresahan publik.
"Segala informasi, opini, maupun pernyataan yang disampaikan melalui akun palsu tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Viktor dalam keterangan tertulisnya.
Viktor juga menambahkan bahwa NasDem mendukung langkah penegakan hukum yang diperlukan untuk menindak penyalahgunaan identitas dan penyebaran informasi palsu di ruang digital.
(job/dmi)