Perkuat Mitigasi, BRIN Petakan Tsunami Tektonik dan Nonseismik di RI

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 10:00 WIB
BRIN memperkuat riset tsunami dengan mendalami karakterisasi ilmiah berdasarkan penyebabnya, baik dari mekanisme gempa tektonik maupun nonseismik.
Ilustrasi. BRIN memperkuat riset tsunami dengan mendalami karakterisasi ilmiah berdasarkan penyebabnya, baik dari mekanisme gempa tektonik maupun nonseismik. (Foto: iStock/shannonstent)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat riset tsunami dengan mendalami karakterisasi ilmiah berdasarkan penyebabnya, baik dari mekanisme gempa tektonik maupun nonseismik letusan gunung api.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Purna Sulastya Putra mengatakan pemahaman soal karakterisasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan ketepatan identifikasi sumber bencana juga mitigasi.

Ia menambahkan bahwa masing-masing jenis tsunami termasuk di wilayah Indonesia memiliki ciri khas dalam hal panjang gelombang, daya jangkau, serta karakteristik endapannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tsunami akibat longsoran, seperti di Palu atau Anak Krakatau, umumnya punya gelombang pendek dan jangkauan terbatas. Sementara tsunami tektonik bisa menjangkau daratan yang jauh lebih luas seperti di Aceh-Nias pada 2004," kata Purna di Jakarta, Rabu (6/8), dikutip dari Antara.

Menurut Purna, pemahaman pada perbedaan karakteristik endapan dari dua sumber ini membuat peneliti dapat lebih akurat dalam menganalisis kejadian tsunami purba, terutama di daerah yang tidak memiliki catatan sejarah tertulis.

Ia menjelaskan saat ini tim BRIN tengah mengkaji dua peristiwa besar, yaitu tsunami Palu 2018 dan tsunami dari letusan Gunung Anak Krakatau.

Dari kedua contoh tersebut, diambil parameter geologi untuk membedakan mekanisme pembentukan gelombangnya.

"Pendekatan ini sangat penting dalam upaya mitigasi, karena akan membantu merancang sistem peringatan dini yang lebih sesuai dengan karakter sumber ancaman di setiap wilayah," tuturnya.

Lebih lanjut, Purna mengatakan pemetaan jenis tsunami secara geologi juga dapat memperkaya basis data nasional dalam perencanaan pembangunan kawasan pesisir berbasis risiko. Hal tersebut, katanya, sudah sangat dibutuhkan oleh Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada dalam lingkar cincin api pasifik.

Pendekatan budaya

Pendekatan budaya menjadi salah satu cara menelusuri jejak tsunami di Indonesia. Kali ini, BRIN mengkaji keterkaitan antara situs-situs sejarah dan kemungkinan peristiwa bencana masa lampau untuk menelusuri jejak tsunami besar di selatan Pulau Jawa.

Purna mengatakan salah satu lokasi yang diteliti adalah Situs Batu Kandiri di Pangandaran, Jawa Barat. Situs ini tercatat dalam kisah perjalanan Dujang Ramanik pada abad ke-15 dan ditinggalkan masyarakat setelah masa tersebut.

"Situs itu sempat ditinggalkan masyarakat. Ada dugaan, selain faktor konflik, juga karena peristiwa alam seperti tsunami yang terjadi sekitar 500 tahun lalu," jelasnya.

Penelitian paleotsunami BRIN tersebut masih berlanjut sampai saat ini menyasar sejumlah daerah di pesisir selatan Pulau Jawa.

Untuk prosesnya, BRIN menggunakan metode stratigrafi, analisis sedimen, serta pemetaan geospasial untuk menelusuri endapan pasir yang menjadi penanda tsunami purba dan juga melibatkan pemeriksaan cerita rakyat (catatan lisan yang diturunkan antargenerasi).

Pendekatan multidisiplin disebut menggabungkan ilmu geologi, arkeologi, sejarah, dan antropologi yang diterapkan tim BRIN membuka perspektif baru dalam membaca ulang peristiwa bencana yang tidak tercatat secara tertulis namun membekas dalam budaya masyarakat.

"Cerita tentang gelombang besar, kisah Ratu Kidul, atau situs-situs yang ditinggalkan, mungkin mencerminkan memori kolektif masyarakat terhadap bencana alam. Balik lagi tujuan kami bukan membantah mitos, tetapi memperkaya pemahaman lewat bukti ilmiah agar bisa digunakan sebagai bahan mitigasi," katanya.

Ke depan, Purna mengatakan pihaknya akan memperluas riset ke wilayah lain seperti Cilacap, Kebumen, dan Yogyakarta, sertaselatan Bali.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER