Sebuah objek antargalaksi misterius, yang diduga kuat pesawat ruang angkasa alien, dikabarkan bakal menyerang Bumi pada bulan November hingga Desember tahun ini. Benarkah demikian?
Hal ini terungkap dalam sebuah studi berjudul 'Is The Interstellar Object 3I/ATLAS Alien Technology' yang terbit di jurnal arXiv pada Senin (21/7). Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan kontroversial dari Universitas Harvard, Abraham 'Avi' Loeb, bersama dua orang rekannya.
Dalam penelitiannya, para peneliti mengaku menemukan sebuah objek antargalaksi bernama 3I/ATLAS pada 1 Juli. Objek tersebut melesat menuju Matahari dengan kecepatan lebih dari 209 ribu km per jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibatnya, jika hipotesis ini terbukti benar, berpotensi menjadi bencana bagi umat manusia," tulis para peneliti dalam makalah tersebut, melansir New York Post, Jumat (25/7).
Dalam makalahnya, para peneliti menyatakan bahwa objek tersebut kemungkinan merupakan teknologi mata-mata antariksa milik alien yang disamarkan.
Dalam studi ini, yang dilakukan bersama Adam Hibberd dan Adam Crowl dari Initiative for Interstellar Studies di London, Loeb berhipotesis bahwa lintasa 3I/ATLAS menunjukkan asal usul yang serupa dengan objek luar angkasa.
Ketiga peneliti merasa bahwa kecepatan objek tersebut, serta fakta bahwa objek tersebut memasuki sistem Tata Surya dari sudut yang berbeda dibandingkan pendahulunya, memberikan berbagai keuntungan bagi kecerdasan extraterrestrial.
Loeb, dalam sebuah tulisan di blog-nya, mengatakan bahwa 3I/ATLAS akan meluncur dekat Jupiter, Mars, dan Venus, yang memungkinkan alien untuk secara diam-diam menanam perangkat mata-mata di sana.
Menurutnya ketika UFO yang disebutnya sedang menyamar itu mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada akhir November, objek tersebut akan tersembunyi dari pandangan Bumi.
"Ini mungkin disengaja untuk menghindari pengamatan detail dari teleskop berbasis Bumi saat objek tersebut paling terang atau saat perangkat mata-mata dikirim ke Bumi dari titik pandang tersembunyi tersebut," kata Loeb.
Loeb memperingatkan bahwa hal ini dapat menyiratkan bahwa serangan alien kemungkinan besar terjadi dan otoritas berwenang perlu mengambil langkah-langkah pertahanan.
Lihat Juga : |
Kendati begitu, ilmuwan lain meragukan asal-usul alien dari objek tersebut. Mereka cenderung meyakini objek misterius itu sebagai komet.
"Semua bukti menunjukkan bahwa ini adalah komet biasa yang dilontarkan dari sistem tata surya lain, sama seperti miliaran komet yang telah dilontarkan dari sistem tata surya kita sendiri," kata Samantha Lawler, seorang astronom di Universitas Regina di Kanada, melansir Live Science.
Para peneliti juga memperingatkan publik untuk menyikapi makalah ini, yang belum melalui proses peer-review, dengan hati-hati.
Para kritikus bahkan menyebut makalah Loeb dan kawan-kawan sebagai penghinaan terhadap karya ilmuwan lain, yang telah mengungkap banyak bukti bahwa 3I/ATLAS bukanlah buatan alien.
"Astronom di seluruh dunia merasa antusias dengan kedatangan 3I/ATLAS, bekerja sama menggunakan teleskop canggih untuk mempelajari pengunjung ini," kata Chris Lintott, seorang astronom dari Universitas Oxford yang membantu mensimulasikan asal-usul galaksi 3I/ATLAS.
"Pernyataan bahwa itu buatan adalah omong kosong yang tidak berdasar, dan merupakan penghinaan terhadap pekerjaan menarik yang sedang dilakukan untuk memahami objek ini," lanjut dia.
Faktanya, Loeb mengakui dalam blognya bahwa teorinya tentang objek tersebut sebagai mata-mata alien agak terlalu jauh.
"Jauh lebih mungkin bahwa 3I/ATLAS adalah objek antarbintang yang sepenuhnya alami, kemungkinan besar sebuah komet," tuturnya.
Loeb dan kawan-kawannya berdalih makalah ini bergantung pada hipotesis yang luar biasa namun, mereka meyakini hal ini layak untuk dianalisis dan dilaporkan.
"Hipotesis ini merupakan latihan yang menarik dalam dirinya sendiri, dan menyenangkan untuk ditelusuri, terlepas dari validitasnya yang kemungkinan besar," kata mereka dalam makalah.
Avi Loeb merupakan astronom yang kerap mendapat sorotan tajam, bahkan cenderung dianggap kontroversial. Peneliti keturunan Israel ini kerap melontarkan pernyataan kontroversial tentang keberadaan alien.
Klaim-klaim Loeb sejauh ini memiliki pendekatan yang lebih terbuka dan tidak memihak pada pseudosains. Hal itu membuatnya meraih tempat di banyak liputan media.
Ia, yang mengepalai proyek UFO yang kontroversial, sebelumnya memicu kemarahan rekan-rekannya dengan klaim yang aneh tentang sifat artifisial komet antarbintang yang diduga buatan, asteroid Oumuamua.
Mengomentari hal tersebut, Steve Desch, seorang astrofisikawan di Arizona State University, mengatakan "apa yang publik lihat dari Loeb bukanlah cara kerja sains. Dan mereka seharusnya tidak berpikir seperti itu."
Pseudosains disebut berhasil tumbuh karena terbalut oleh aura legitimasi oleh lembaga-lembaga bergengsi.
(dmi/dmi)