Ilmuwan Temukan Kuburan Paus Akibat Gletser Mencair di Kutub Utara

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Jul 2025 20:50 WIB
Ilmuwan menemukan kuburan paus purba di bekas gletser yang berada di Kutub Utara. Kuburan ditemukan setelah gletser yang menutupinya mencair.
Ilmuwan menemukan kuburan paus purba di bekas gletser yang berada di Kutub Utara. (European Space Agency via Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan menemukan 'kuburan' paus purba di bekas gletser yang berada di Kutub Utara, tepatnya Pulau Wilczek, Rusia. Fosil paus prasejarah itu ditemukan setelah gletser yang menutupinya mencair dengan cepat beberapa waktu terakhir.

Nikita Demidov, ahli geologi yang terlibat dalam ekspedisi itu, menjelaskan 'kuburan' paus purba ditemukan memakai citra satelit. Ia mendapati lapisan es di pulau tersebut terbelah menjadi dua selama kurang dari 20 tahun.

"Penemuan paleontologi ini menunjukkan adanya perubahan permukaan laut yang sangat cepat di wilayah kepulauan paling utara Eurasia, yang terjadi dalam beberapa ribu tahun terakhir," ujar Demidov, seperti diberitakan Live Science, Kamis (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tulang paus dengan jumlah banyak ditemukan di permukaan laut yang muncul dari bawah gletser," lanjutnya.

Ekspedisi itu diinisiasi Institut Penelitian Arktik dan Antartika (AARI) di Rusia. Mereka mulai melakukan penelitian di Pulau Wilczek, ujung utara Rusia, sejak awal 2025.

Penelitian itu kemudian menghasilkan temuan bahwa gletser yang mencair tersebut merupakan bagian dari perubahan iklim yang lebih luas. Studi lain pada Februari 2025 menemukan bahwa gletser telah kehilangan 5 persen lapisan es secara global sejak 2000.

Ketika ekspedisi dilakukan, peneliti AARI kemudian menyingkap sejumlah tulang paus purba. 'Kuburan' paus itu muncul di tengah beberapa kilometer persegi permukaan pulau.

AARI mendapati sebagian fosil itu dalam kondisi baik. Namun, ada beberapa yang kondisinya buruk karena berada di dekat pantai.

Perbedaan itu terjadi karena beberapa tulang ada di area yang sudah lebih lama mencair, sementara fosil yang masih bagus terkubur di dekat gletser.

"Beberapa kerangka yang mencair dari lapisan es di pinggiran gletser masih terawetkan dengan baik," ujar Demidov dalam laporannya.

Ekspedisi yang semula bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan iklim di wilayah kutub tersebut dilakukan menggunakan kapal Rusia Professor Molchanov. Menurut keterangan AARI, ekspedisi masih berlanjut hingga Agustus 2025.

Studi ini juga menjadi upaya jangka panjang untuk memetakan dampak pemanasan global di Arktik, salah satu kawasan yang kerap menjadi sorotan dalam isu tersebut.

(frl/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER