Ahli Beberkan Dampak Eijkman Gabung ke BRIN

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jan 2022 18:44 WIB
Ketua AIPI Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan proses dan aktivitas riset akan terkena dampak dan penanganan riset di Indonesia akan terkendala.
Gedung Eijkman di Jakarta Pusat. (Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan penggabungan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke BRIN akan mempengaruhi aktivitas riset di Indonesia.

Menurut Satryo, proses dan aktivitas riset akan terkena dampak dan penanganan riset di Indonesia akan terkendala. Peneliti yang sebelumnya punya peran meneliti yang sebenarnya menjadi mati suri.

"Mati suri kenapa? Contoh yang paling nyata di lembaga Eijkman dengan dileburkan ke BRIN dan peneliti ditarik ke BRIN, berarti di Eijkman tidak ada kegiatan riset," ujar Satryo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut peleburan ini akan berdampak ke riset yang akan mengubah entitas riset di dalam negeri.

Satryo lantas mengutip pernyataan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko yang menyebut pusat riset Eijkman nantinya akan dipindah ke Cibinong, Jawa Barat. Satryo mengkritisi rencana itu.

Satryo mempermasalahkan pemindahan pusat riset tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jika dilebur, artinya tim peneliti akan berubah, sehingga membutuhkan waktu untuk memulainya kembali.

"Kalau untuk memulai lagi engga bisa begitu saja. Kan dilebur orangnya berubah, orangnya semua baru jadi mulai dulu, entah mulainya kapan, paling tidak selama beberapa bulan vakum," tuturnya.

Padahal ia berharap riset yang harus dikerjakan para peneliti itu adalah riset dengan jangka waktu panjang, harus berkesinambungan tidak bisa dipisah dan ditunda.

Di samping itu Satryo juga mengkhawatirkan independensi periset jika di bawah naungan pemerintah. Padahal di beberapa negara, lembaga riset tak bisa dalam intervensi pemerintahan.

"Contoh sederhanaya kalau peneliti BRIN di bidang sosial misalkan menemukan bahwa kebijakan pemerintah salah. Bisa-bisa BRIN dalam tanda kutip bisa mempenalti dia (peneliti)," tuturnya.

Satryo mencoba membandingkan kondisi riset di sejumlah negara maju. Ia mengatakan pemerintah kerap memberikan pendanaan kepada periset untuk melakukan penelitian. Namun periset masih bisa mengkritik pemerintah.

"Jadi (pemerintah di negara maju) kasih uang untuk dikritik. Di kita kan engga bisa, ngasih uang untuk mengkritik itu engga bisa," tuturnya.

LBM Eijkman terintegrasi dalam BRIN sejak September 2021. Perubahan status LBM Eijkman menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman resmi dilangsungkan pada 28 Desember 2021.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjawab perdebatan di publik soal integrasi Eijkman ke dalam tubuh BRIN.
Handoko menyebut bahwa terdapat sejumlah masalah di dalam tubuh Eijkman, sehingga penting untuk melembagakan Eijkman.

"Yang terjadi itu bukan peleburan, kita itu memperkuat, melembagakan Eijkman," ujar Handoko dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV, Senin (3/1) malam.

"Kalau itu (Eijkman) tidak baik-baik saja, itu problem lama sejak 30 tahun lalu. Kita semua tahu itu, yang lebih dalam. Kelembagaannya problem," lanjutnya.

Ia pun menjelaskan kembali bahwa status Eijkman sebagai unit proyek di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menuai sejumlah masalah.

Salah satu masalah utama yang disampaikan Handoko adalah penggunaan APBN dalam operasional Eijkman. Dalam hal ini, ia menyampaikan bahwa Eijkman bukan lembaga swasta.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER