Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan
startup yang gagal dan tumbang dianggap merupakan seleksi alam, bukan titik jenuh industri
startup teknologi. Sebab, menurut Chief Marketing Officer dan Co-Founder
coworking space DreamHub Duan Akelyaman permintaan terhadap ruang kerja sangat tinggi.
"Saat ini industri
startup belum sampai titik jenuh. Di mana mungkin titik jenuh ini dianggap karena banyak
unicorn dan kalau kita bikin bisnis model yang sama itu dianggap itu-itu lagi," kata Duan saat peluncuran lokasi kedua
coworking DreamHub di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).
Di tempat
coworking DreamHUB kedua di wilayah Kuningan, animo
startup terhadap ruang kerja sangat tinggi. Baru dua minggu pemasaran, Duan mengatakan sudah 10
startup yang menyatakan minat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demand tinggi.
Startup belum sampai ke titik jenuh. Masih banyak orang yang berinovasi. Kita platform
coworking, tak hanya pasarkan ke
startup tapi ke bisnis konvensional juga," katanya.
Duan mengatakan permintaan terhadap
coworking space (ruang kerja bersama) tersebut menandakan masih banyaknya inovasi dalam model bisnis yang akan mencegah titik jenuh bisnis
startup.
Lebih lanjut, Head of Growth The Fit Company Gondang Prabowo mengatakan tingginya tingkat kegagalan
startup teknologi lantaran seleksi alam.
Gondang mengatakan
startup banyak yang tumbang karena sering merasa jemawa produk yang dihasilkan telah sempurna. Kejemawaan ini membuat perusahaan tidak kritis membaca pasar sehingga membuat produk tidak berinovasi.
"Titik jenuh tidak tapi lebih ke arah natural selection. Jadi ibarat
startup dan bisnis model tidak kuat akan tersisih sendiri," kata Gondang di acara yang sama.
Optimisme masih industri
startup Indonesia masih tumbuh lantaran prosedur membuat
startup teknologi yang lebih mudah. Dalam kesempatan yang sama,
startup pengembangan gaya hidup sehat, The Fit Company mengatakan menciptakan
startup di Indonesia sangat mudah.
Menurutnya, di Indonesia
startup bisa tercipta tanpa harus berbentuk PT. Berbeda dengan di luar negeri yang membutuhkan pendanaan besar.
Lokasi
coworking space DreamHUB pertama di daerah SCBD disebut Duan bahkan telah mencapai 100 persen okupansi. Padahal pada Oktober 2018, DreamHUB hanya menargetkan okupansi sekitar 25 persen hingga November 2018.
(jnp/eks)