Mobil nasional yang menjadi salah satu proyek baru pemerintah ditargetkan mulai produksi pada 2027 dan diharapkan dapat dijual dengan harga terjangkau, yang disinggung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto paling tidak di bawah Rp300 juta.
Patokan harga ini mengacu pada kendaraan yang populer di masyarakat Tanah Air, sebut saja mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) yang saat ini dijual mulai Rp100 jutaan, lalu citycar, SUV ringkas lima penumpang, Low MPV, sampai Low SUV sebagian besar harganya di bawah Rp300 juta.
Contoh lain adalah mobil listrik berbasis baterai. Misalnya pendatang baru berjenis citycar yaitu BYD Atto 1 dijual mulai Rp199 juta, sementara SUV lima penumpang listrik Jaecoo J5 EV dibanderol Rp250 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Airlangga kondisi ini menjadi tantangan baru sebab produk yang dihasilkan nanti tak hanya harus bersaing dari sisi teknologi, tetapi juga terjangkau buat masyarakat.
"Jadi ke depan kami dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta," katanya dalam akun Youtube Kadin Indonesia, dikutip Kamis (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan," ucap Airlangga lagi.
Pernyataan ini berlainan dengan Teknologi Militer Indonesia (TMI), salah satu perusahaan lokal yang mengaku sedang mengembangkan mobil listrik nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. TMI menargetkan mobil nasional buatan mereka bakal dijual di bawah Rp500 juta.
Airlangga menyebut presiden mendorong proyek ini untuk bisa berjalan. Bahkan Prabowo meminta anggaran khusus terkait ambisinya tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap konsep mobil nasional Indonesia telah siap dan rencananya diproduksi mulai 2027. Proyek ini menggandeng perusahaan pelat merah Pindad dan dinyatakan siap dari sisi konsep, teknologi, pembiayaan, serta dukungan lintas sektor.
"Kami optimistis bahwa konsep yang dibahas Pindad untuk proyek mobil nasional adalah jalan yang baik," kata Agus dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (14/11).
Ia mengatakan pihaknya terus mempercepat persiapan proyek mobil nasional sebagai salah satu agenda strategis untuk memperkuat kemandirian industri otomotif Indonesia.
Lalu, pembahasan teknis dan konseptual mobnas juga telah berjalan antara Kemenperin dan Pindad. Kata Agus ini dilakukan melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia segera memiliki mobnas yang diproduksi di dalam negeri.
(ryh/fea)