Insentif sepeda motor listrik yang sebelumnya diwacanakan bakal terbit Agustus sejauh ini statusnya belum jelas. Kemungkinan besar insentif yang sudah sangat dinanti para produsen motor listrik ini bakal molor.
"Kita masih dalam proses koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait," kata Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Senin (25/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenggat waktu Agustus sebelumnya disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza pada awal Juli. Ketika itu dia bilang pembahasan insentif itu sudah masuk tahap pembahasan akhir, yang bakal digelar dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pada Rabu (6/8), Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta, yang ditanyai soal kelanjutan itu mengatakan Rakortas itu belum dilakukan.
"Ada beberapa hal yang kita sudah petakan, kita juga sudah melakukan, yang kita tunggu arahan dari Presiden atau lewat Rakortas itu terkait konten jenis baterai yang nanti akan disiapkan dan kemudian juga berapa lama insentif," kata Setia.
Rakortas itu dikatakan Setia bakal menentukan berbagai hal soal insentif, termasuk besarannya, antara Rp5 juta sampai Rp7 juta.
Tunggul yang ditanya soal Rakortas tak menjawab pasti apakah sudah dilakukan pada bulan ini atau belum.
Dia juga tak menjawab eksplisit apakah insentif itu bakal molor dari Agustus mengingat bulan ini hanya tinggal menyisakan sepekan. Tunggul hanya mengulang-ulang kata koordinasi untuk menanggapinya.
"Koordinasi tetap kami lakukan," ujar Tunggul.
Meski begitu Tunggul merasa optimistis insentif motor listrik bakal diberikan pada tahun ini.
"Karena memang sudah menjadi kebutuhan harapannya memang kita coba koordinasikan dengan kementerian terkait," ucapnya.
(fea/fea)