Produsen mobil terbesar di Indonesia, Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan sedang mengalami penurunan produksi pada tahun ini. Tekanan ekonomi menjadi salah satu faktor hal tersebut terjadi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi mobil di pabrik Daihatsu periode Januari-Juli 2025 melorot sekitar 24 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, dari 99.464 unit menjadi 74.762 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Agung Handayani, Direktur Marketing and Planning & Communication ADM, menjelaskan surutnya penjualan domestik menjadi sebab utama produksi ikut melempem.
"Total produksi memang alami penurun terbesar di domestik karena 70 persen domestik 30 persen untuk ekspor. Dan ekspor naik 3 persen, (tetapi penjualan) domestik turun 12 persen," kata Agung di Jakarta akhir pekan kemarin.
Saat ini ADM punya enam pabrik di dalam negeri dan beragam fasilitas lainnya seperti R&D Center, Service Part Center, Vehicle Logistic Center dan kantor pusat. Kapasitas produksi total ADM sekarang telah mencapai 530 ribu unit per tahun.
Volume itu menjadikan Daihatsu sebagai produsen mobil dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia, baik untuk model sendiri maupun Toyota.
Pabrik ADM juga didukung 1.700 pemasok lokal, 700 UMKM, sehingga penggunaan komponen lokal telah berada di atas 80 persen. Per Jumat pekan kemarin, produksi pabrik ADM telah tembus 9 juta unit sejak 1978.
Khusus pasar domestik, Daihatsu masih konsisten memproduksi dan menjual mobil dengan rentang harga di bawah Rp300 juta.
Lihat Juga : |
Agung mengatakan alasan penjualan mobil baru turun yang kemudian berdampak kepada produksi di pabrik tak lain akibat dari melemahnya daya beli masyarakat Tanah Air akibat tekanan ekonomi. Dia juga menyebut situasi saat ini cukup menantang.
"Kendaraan yang kami produksi itu LCGC, pick up low dan medium baik diproduksi (untuk) brand Daihatsu dan brand lain. Itu ada penurunan karena perekonomian Indonesia yang challange," katanya.
(ryh/fea)