Pengamat olahraga Malaysia, Datuk Dr Pekan Ramli menyebut Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) saat ini seperti 'pesuruh di kantor' karena tidak mengelola langsung tim nasional.
Pekan Ramli menekankan bahwa hukuman FIFA harus dijadikan sebagai pelajaran besar bagi para pemimpin FAM, tidak hanya bagi pengurus saat ini, tetapi juga bagi mereka yang akan memimpin di masa depan.
Menurutnya, FAM seharusnya mengelola timnas sendiri dan tidak menyerahkan tanggung jawab kepada pihak luar seperti manajemen skuad nasional (Malaysia NT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan bahwa ketika masalah seperti saat ini muncul, FAM akhirnya menjadi pihak yang harus disalahkan.
"Pelajaran bagi manajemen FAM saat ini, dan juga pelajaran penting bagi manajemen FAM di masa mendatang. FAM perlu mengelola tim nasional sendiri, jangan menyerahkannya kepada orang lain. Saat ini, FAM seperti 'pesuruh kantor', seperti pesuruh," ucap Datuk Dr Pekan Ramli dikutip dari Sinar Harian.
"Pada akhirnya, ketika menyangkut masalah seperti ini, mudah bagi orang untuk menyalahkan FAM," ujar Pekan Ramli menambahkan.
Sebelumnya, FAM dan Badan Timnas Malaysia (Malaysia NT) menggelar konferensi pers untuk menjelaskan perkembangan terkini terkait hukuman FIFA dan proses banding yang tengah berlangsung.
Namun, konferensi pers tersebut gagal menjawab beberapa pertanyaan kunci, sehingga menuai kritik dari para pendukung.
Sementara itu, Pekan juga mengingatkan agar pemberhentian sementara Sekjen FAM jangan dijadikan alasan untuk menutupi kelemahan FAM dalam penanganan masalah ini.
"Mereka bilang FAM yang pilih pemain, dan sebagainya. Jangan bohongi kami. Jangan bohongi suporter sepak bola lokal," ujar Pekan.
Sebelumnya, FAM dan tujuh pemain naturalisasi dihukum dan disanksi denda oleh Komite Disiplin FIFA setelah terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.
(rhr/rhr/jun)