Timnas Indonesia memiliki jebakan maut yang bisa membuat Irak luluh lantak dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia akan menghadapi Irak setelah pertandingan melawan Arab Saudi yang hanya berjarak tiga hari. Sementara Irak baru akan menjalani laga pertama.
Ada yang menilai perbedaan kondisi ini sebagai keuntungan buat Irak, namun menurut Ali Al Naimi seorang mantan tim analis teknik timnas Irak anggapan itu menghadirkan 'jebakan batman' bagi skuad Singa Mesopotamia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelatih Graham Arnold harus sadar tim Indonesia itu berbahaya dan tidak bisa diremehkan. Dia juga harus menyingkirkan anggapan dia akan menghadapi tim yang kecapekan, karena Tim Merah Putih akan siap menghadapi Irak, karena beberapa alasan, termasuk kecepatan pemulihan pemain lawan," ujar Al Naimi kepada Win Win.
Menurut Al Naimi, dengan protokol pemulihan yang tepat, para pemain bisa mencapai kondisi 80-90 persen yang dianggap sudah baik untuk menghadapi sebuah pertandingan.
Proses pemulihan yang lengkap, mulai dari asupan makanan hingga praktik-praktik manipulasi otot dan jaringan lunak akan menjadi kunci bagi Jay Idzes dan kawan-kawan.
"Saya yakin pelatih Indonesia dari Belanda, Patrick Kluivert, akan melakukan rotasi, dengan memasukkan pemain pengganti dalam pertandingan melawan Arab Saudi sehingga mereka akan menjadi pemain inti melawan Irak."
"Menurut pendapat pribadi saya, saya yakin pemain Indonesia tidak keletihan, terutama setelah menjalani sesi pendinginan dan pijat setelah pertandingan melawan Arab Saudi, dan mereka juga mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan protein sehat," beber Al Naimi.
Faktor lain yang jadi perhatian Al Naimi adalah soal cuaca Arab Saudi dan Indonesia yang mirip sehingga tidak akan membuat pemain kesulitan.
"Berdasarkan penelitan saya soal tim Indonesia, saya lihat atmosfer di Jeddah sangat serupa dengan di Indonesia, dengan temperatur tinggi dan kelembapan, jadi pemain tidak akan kesulitan beradaptasi," terangnya.
"Secara umum, Arnold harus waspada jebakan pemain Indonesia yang bisa membuat pelatih berpikir kalau tim lawan sudah lelah di awal pertandingan, karena serangan mereka bisa saja sewaktu-waktu menembus pertahanan lawan," tukas Al Naimi.
(nva/nva)