Logistik MotoGP Mandalika Mendarat di Lombok, Total Lebih dari 390 Ton

Logistik perlengkapan MotoGP Mandalika 2025 di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam), Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menurut laporan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), barang-barang MotoGP Mandalika itu tiba dalam lima gelombang penerbangan dalam dua hari: Senin (29/9) dan Selasa (30/9).

Logistik MotoGP Mandalika tersebut terdiri dari motor, suku cadang, hingga peralatan pendukung, yang diterbangkan menggunakan pesawat kargo Qatar Airways jenis Boeing 777 Freighter dari Narita, Jepang.

Pada Senin, terdapat dua penerbangan kargo logistik yang mendarat di Bizam pada pukul 21:05 WITA. Kargo itu memiliki bobot 81.635 kilogram. Kiriman kargo berikutnya tiba pada pukul 00:05 WITA Rabu dini hari dengan berat 93.499 kilogram.

Pesawat kargo ketiga tiba pada Rabu pukul14:35 WITA dengan muatan 77.053 kilogram. Disusul kargo keempat pada pukul 17:00 WITA dengan bobot 58.908 kilogram. Sedangkan pesawat terakhir mendarat pukul 22:10 WITA dengan muatan 80.070 kilogram.

Logistik tersebut bukan saja untuk ajang MotoGP, namun juga Moto2 hingga Moto3, termasuk ratusan boks suku cadang, perangkat elektronik, perlengkapan paddock, sampai perlengkapan media dan siaran langsung.

Setelah melewati proses awal berupa penurunan barang, pengecekan dokumen penerbangan, hingga penataan oleh pihak Bizam, logistik tersebut disegel petugas bea cukai guna langsung dikirim ke Sirkuit Mandalika.

Proses distribusi ini dilakukan dalam waktu singkat, mengingat tim MotoGP membutuhkan persiapan segera setelah barang-barang tiba. Dari pemasangan paddock, persiapan motor, hingga penyesuaian teknis, semua bergantung pada kelancaran pengiriman logistik tersebut.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, mengatakan keberhasilan pengelolaan kedatangan logistik merupakan faktor yang sangat menentukan kelancaran penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025.

"Logistik adalah nadi dari event sebesar MotoGP. Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu, dalam kondisi aman, dan siap digunakan. Tahun ini tantangannya lebih besar karena jadwal back to back race dari Jepang ke Mandalika yang sangat mepet," ujar Priandhi.

"Oleh karena itu, koordinasi dengan Bea Cukai, Administrator KEK, maskapai penerbangan, dan seluruh stakeholder menjadi kunci agar tidak ada hambatan. Kami bersyukur sampai sejauh ini proses berjalan lancar, dan kami optimistis seluruh kebutuhan tim balap dapat terpenuhi sesuai jadwal," ucap Priandhi menambahkan.

[Gambas:Video CNN]