Sejumlah pakar hak asasi manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekan FIFA dan UEFA membekukan Israel dari kompetisi sepak bola internasional.
Dalam laporan AFP, para pakar PBB menyatakan bahwa sikap dari badan sepak bola dunia dan Eropa harus memandang gempuran Israel sebagai sebuah tindakan genosida terhadap Palestina.
"Sektor olahraga harus membuang anggapan bahwa [yang terjadi di Palestina] adalah kejadian biasa. Tim nasional yang mewakili negara yang melakukan kekejaman hak asasi manusia harus dibekukan," kata pakar PBB dalam sebuah keterangan, Selasa (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan tersebut, pembekuan timnas Israel adalah langkah tegas sebagai jawaban terhadap kekejaman yang sedang terjadi di Palestina.
"Sang pakar yang bertugas di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, meski tak berbicara mewakili organisasi, mengatakan bahwa membekukan Israel adalah respons penting terhadap genosida yang sedang terjadi," sebut laporan itu.
Saat ini timnas Israel masih berkompetisi di pentas internasional. Mereka sedang berupaya lolos ke Piala Dunia 2026 lewat kualifikasi zona Eropa.
Israel ada di Grup I bersama Norwegia, Italia, Estonia, dan Moldova. Tim asuhan Ran Ben Shimon itu ada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan sembilan poin dan masih berpeluang lolos.
Sebab Israel punya perolehan angka yang sama dengan Italia di peringkat kedua. Jika finis sebagai runner up dengan sisa tiga pertandingan, Israel bisa melaju ke babak play-off.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pihak Qatar, yang merupakan salah satu sponsor utama FIFA dan UEFA, mendesak UEFA untuk melakukan voting untuk menghukum federasi sepak bola Israel (IFA).
Qatar mendesak UEFA untuk memberi sanksi kepada Israel bukan hanya karena serangan ke Gaza. Pihak Qatar marah besar menyusul serangan Israel ke Doha beberapa waktu lalu.
(ikw/har)