Menpora RI Erick Thohir berencana membuka diskusi dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengingat kontingen Indonesia baru mendapat anggaran Rp10 miliar untuk SEA Games 2025.
"Saya sedang meminta waktu dengan Menteri Keuangan. Saya tahu Pak Purbaya adalah sahabat saya ketika di jabatan yang sebelumnya," kata Erick di kantor NOC Indonesia, Jakarta, Senin (22/9).
"Tetapi memang anggaran hari ini masih terkunci meski persiapan SEA Games tinggal dua bulan," ucap Erick menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk SEA Games 2025, Erick menyebut Indonesia kehilangan 41 emas. Ini karena panitia penyelenggara di Thailand mencoret banyak nomor pertandingan potensi emas bagi tim Merah Putih.
"Dari [potensi] 87 medali emas, berkurang 41 emas. Jadi ranking berapa? Mungkin [Indonesia] nanti di peringkat kelima atau keenam di SEA Games [2025]. Jadi ini yang ingin sama-sama kami review dengan KOI dan tim peninjau masing-masing," kata Erick.
"Untuk nantinya seperti apa, kami akan bicarakan dengan cabang olahraga untuk potensi emas tambahan," ujar Erick.
Erick menyebut anggaran yang terbatas berpotensi memangkas jumlah atlet yang berangkat. Otomatis, kuantitas wakil yang bertolak ke Thailand bisa berpengaruh terhadap torehan medali yang didapat.
"Kalau dulu, 87 [emas] bisa ranking ketiga. Sekarang dikurang 41 [emas] bisa peringkat keenam mungkin. Apalagi dari pendanaan yang sekarang tersedia itu baru Rp10 miliar, berarti kami hanya bisa mengirim 120 atlet [jika anggaran tak bertambah," ucap Erick.
"Karena itu saya ingin duduk dengan Menkeu [Purbaya], tapi dia sibuk sekali, kasihan. Tapi saya yakin Pak Menkeu punya kecintaan yang sama dengan olahraga nasional karena rata-rata mengirim 900-an atlet," tutur Erick.
Menpora menjelaskan dari setiap ajang SEA Games pengeluaran untuk pengiriman atlet berkisar Rp45 miliar hingga Rp65 miliar. SEA Games 2025 Thailand akan berlangsung 9-20 Desember mendatang.
(ikw/har)