Pecco Bagnaia mengaku sudah kehilangan kesabaran dengan performa buruk bersama motor Ducati Desmosedici GP25 di MotoGP 2025.
Bagnaia benar-benar tidak bisa memberikan perlawanan di musim ini. Ketika Marc Marquez terus-menerus melakukan sapu bersih di enam seri terakhir, Bagnaia justru kesulitan untuk sekadar naik podium.
Bagnaia pun secara terbuka mengakui bahwa ia sudah lelah dengan kondisi buruk motor Ducati miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, sangat," ucap Bagnaia ketika ditanya soal dirinya yang sudah mulai kehilangan kesabaran dengan situasi yang ada, dikutip dari Crash.
Bagnaia menyatakan bahwa ia sudah melakukan segalanya. Tetapi hasil akhir tidak benar-benar mencerminkan kerja keras yang telah ia lakukan. Yang menambah ironis bagi Bagnaia, jelas performa Marc Marquez yang sempurna di atas motor yang sama.
"[Ducati] tidak berkata apapun untuk saat ini. Saya menunggu. Saya mencoba bertarung, memberikan segalanya. Tetapi, walaupun saya memberikan segalanya, saya finis di posisi kedelapan, 12 detik di belakang [Marc Marquez]."
"Pemenang [Marc Marquez] mencatat waktu yang sama dengan yang saya bukukan tahun lalu. Jadi, potensi [saya] sebenarnya ada. Namun yang terjadi, kami tak tahu kenapa hasilnya tidak pernah bagus. Saya tak tahu kenapa hasil tersebut tidak muncul," kata Bagnaia.
Dalam balapan MotoGP Austria, Bagnaia melihat Marco Bezzecchi dan Marc Marquez sudah terliht lebih baik dibanding dirinya. Bagnaia pun tak bisa menerima bahwa ia harus kalah dengan selisih hingga 12 detik di balapan tersebut.
"Saya kesulitan untuk bersaing dengan pembalap lainnya. Saya melihat ejak awal start, Bezzecchi dan Marc, segalanya lebih baik dibanding saya mulai dari pengereman, momen masuk dan keluar tikungan."
"Saya tahu bahwa mereka adalah pembalap yang kuat tetapi finis dengan selisih 12 detik di sirkuit tempat biasanya saya membuat perbedaan [Red Bull Ring] adalah sesuatu yang tidak saya pahami. Dan pastinya, saya tidak akan pernah [menerima hal tersebut]," ujar Bagnaia.
(ptr/rhr)