Profil Khamzat Chimaev, Juara Baru UFC Berdarah Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 17 Agu 2025 13:31 WIB
Khamzat Chimaev menjadi juara dunia kelas menengah UFC setelah mengalahkan Dricus De Plessis. Profil dan perjalanan kariernya mengesankan di MMA.
Khamzat Chimaec juara dunia kelas menengah UFC. (Getty Images via AFP/GEOFF STELLFOX)
Jakarta, CNN Indonesia --

Khamzat Chimaev berhasil menjadi juara dunia kelas menengah UFC usai menaklukkan Dricus De Plessis di UFC 319, Minggu (17/8). Berikut profil Khamzat Chimaev.

Pertarungan lima ronde di United Center, Chicago, sepenuhnya menjadi milik Khamzat Chimaev. Keunggulannya dalam pertarungan bawah sukses membuat Plessis kewalahan.

Chimaev terus-menerus melakukan takedown di sejumlah kesempatan. Sementara Plessis dalam posisi tertekan dan terpaksa bertahan hingga membuat wajahnya bercucuran darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khamzat Chimaev akhirnya dinyatakan menang angka mutlak atas Dricus 50-44, 50-44, 50-44 dan menjadi juara dunia kelas menengah yang baru di UFC.

Ini menjadi kemenangan sempurna bagi Chimaev yang baru gabung UFC sejak 2020. Saat ini ia memegang rekor 15-0 tanpa terkalahkan di mixed martial arts.

Chimaev adalah salah satu petarung berdarah Rusia yang tengah naik daun setelah fenomena Khabib Nurmagomedov.

Lahir di Chechnya, 1 Mei 1994, Chimaev sudah menekuni gulat sejak usia lima tahun. Ia bahkan pernah merebut medali perunggu di kejuaraan Nasional Rusia level junior.

Saat berusia 18 tahun, Chimaen dan keluarganya pindah ke Swedia. Karier gulatnya tak ditinggalkan. Ia malah lebih serius meniti karier.

Ia pernah menjadi juara nasional gulat Swedia dua kali berturut-turut di kelas 86 kg dan 92 kg. Basis gulat inilah yang menjadi senjata utamanya di MMA.

Kelebihan utama Chimaev adalah gaya tekanan tinggi sejak ring dibunyikan. Ia tidak memberi waktu lawan berpikir dan langsung menggebrak.

Namanya langsung melambung setelah membuat gebrakan dengan menjalani dua pertarungan awal hanya dalam selisih 10 hari pada Juli 2020.

Dalam dua laga itu, Chimaev selalu menang dan mendapat bonus 'Performance of The Night' alias penampilan terbaik di rangkaian laga UFC.

Pertarungan ketiga datang hanya dua bulan berselang. Namun setelah terkena Covid-19, Chimaev menyatakan kondisi kesehatannya bermasalah. Ia sempat mengumumkan pensiun namun akhirnya kembali bertarung lawan Li Jingliang pada Oktober 2021.

Sempat berkiprah di kelas welter, Chimaev lalu naik ke kelas menengah dan terus menunjukkan dominasinya. Sejumlah petarung top berhasil dibuat bertekuk lutut, mulai dari Gilbert Burns, Kevin Holland, Kamaru Usman, hingga Robert Whittaker.

Setelah lima tahun berjuang di UFC, Chimaev akhirnya mendapat kesempatan mendapatkan duel perebutan gelar menghadapi Dricus Du Plessis.

Kesempatan itu tak disia-siakan. Chimaev bertarung bak 'kesetanan'. Menang, menang, dan menang hanya itu yang dipikirkan.

Kegigihan Chimaev pun berbuah manis. Dricus Du Plessis sulit mengeluarkan kemampuan terbaiknya di sepanjang lima ronde dan harus menyerah lewat hitungan angka.

[Gambas:Video CNN]

(jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER