Alasan Malut United Maafkan Imran Nahumarury dan Proses Hukum Yeyen

CNN Indonesia
Rabu, 25 Jun 2025 06:40 WIB
Berikut alasan Malut United memaafkan Imran Nahumarury atas keterlibatannya dalam praktik pemotongan gaji pemain.
Imran Nahumarury resmi dipecat dari Malut United. (Dok Imran Nahumarury)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malut United akhirnya memaafkan pelatih Imran Nahumarury atas keterlibatannya dalam praktik pemotongan gaji pemain yang mencoreng reputasi klub tersebut. Berikut alasan Malut United memaafkan Imran Nahumarury.

Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, pada Selasa (24/6) mengungkapkan pihaknya telah mengabulkan permintaan maaf dari Imran Nahumarury.

Manajemen Malut United memaafkan Imran karena sang mantan pelatih telah mengirimkan surat pernyataan tertulis kepada manajemen dengan mengakui kesalahan dan permintaan maaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Imran sudah minta maaf secara tertulis dan berjanji tidak memperpanjang masalah ini di media. Kami menerima itu dengan lapang dada dan berharap jadi pelajaran pribadi baginya," kata Asghar dalam pernyataannya, seperti dikutip Antara.

Berbeda dengan Imran, Yeyen Tumena yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik, hingga kini belum memberikan permintaan maaf atas tindakannya. Hal ini membuat manajemen Malut United memutuskan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Kalau Yeyen tidak ada itikad baik, kami akan bawa ke jalur hukum. Ini bukan soal pribadi, tapi soal menjaga integritas klub dan dunia sepak bola Indonesia," tegas Asghar.



CNN Indonesia telah mencoba untuk menghubungi Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena guna meminta klarifikasi terkait permasalahan ini. Namun, hingga berita ini diturunkan, keduanya belum memberikan tanggapan.

Kasus ini mencuat setelah beberapa pemain mengungkapkan adanya praktik tidak profesional yang dilakukan oleh kedua mantan petinggi klub tersebut. Manajemen Malut United berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola Indonesia.

Menurut Asghar, praktik pemotongan gaji dan transfer pemain tanpa seizin manajemen klub dimulai sejak Malut United berlaga di Liga 2. Para pemain lokal juga mengaku dimintai uang agar bisa dimainkan dalam pertandingan, yang dianggap merusak integritas dan profesionalisme dalam tim.

"Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil dan itu jelas melanggar," ujar Asghar.

[Gambas:Video CNN]



(rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER