Dua medali emas yang dipersembahkan Leani Ratri Oktila dalam Paralimpiade Tokyo 2020 belum mampu membuat Indonesia menjadi juara umum dalam cabang olahraga badminton.
Leani menyumbang emas di sektor ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah dan di sektor ganda campuran bersama Hary Susanto.
Selain dua emas tersebut, Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu dalam cabor badminton Paralimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua perak diraih Leani di sektor tunggal putri dan Dheva Anrimusthi di sektor tunggal putra. Sementara perunggu atas nama Suryo Nugroho dan Fredy Setiawan dari nomor tunggal putra yang berlaga di dua klasifikasi berbeda.
Total raihan tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ketiga. China menjadi penguasa badminton Paralimpiade dengan mengoleksi lima emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Sedangkan Jepang menduduki peringkat kedua dengan tiga emas, satu perak, dan lima perunggu.
Tiga negara lain yang meraih emas di Paralimpiade, India, Prancis, dan Malaysia masih berada di bawah Indonesia.
Total ada 14 medali emas yang diperebutkan dari cabor badminton di Paralimpiade 2020.
Leani mencatatkan torehan spesial dengan meraih dua emas, namun di badminton Leani bukan satu-satunya atlet yang mendulang lebih dari satu emas. Terdapat pula atlet China, Qu Zimo, dan atlet Jepang, Sarina Satomi.
Dengan sumbangan dua emas, dua perak, dan dua perunggu, badminton menjadi penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Indonesia.
Selain tim badminton, atlet powerlifting Ni Nengah Widiasih juga menyumbang perak. Sementara Sapto Yogo Purnomo dari cabang olahraga atletik dan atlet tenis meja David Jacobs meraih perunggu.