Presiden Liga Spanyol Ungkap Barcelona Bisa Pertahankan Messi

Presiden Liga Spanyol Javier Tebas bersikeras bahwa Barcelona bisa mempertahankan Lionel Messi sebelum resmi gabung Paris Saint-Germain (PSG).

Tebas mengaku tidak tahu persis upaya yang dilakukan Barcelona untuk menurunkan tagihan gaji pemain di skuadnya. Padahal, menurutnya, dengan kesepakatan baru antara La Liga dengan perusahaan investasi asal Luxembourg, CVC, terkait hak siar bisa membuat klub Liga Spanyol termasuk Barcelona bisa mendapatkan uang lebih banyak.

"Saya tidak tahu persis apa yang dilakukan Barca untuk menurunkan tagihan upah mereka. Dengan uang CVC, mereka akan memiliki sekitar 40 juta euro lebih banyak," kata Tebas dikutip dari 7News.

"Kami terluka oleh kepergian Messi, tentu saja. Tetapi tidak ada klausul dalam kesepakatan dengan pihak TV yang membuat kami mendapat uang lebih sedikit tanpa Messi, meskipun itu bisa merugikan perusahaan yang ingin menambah pelanggan dan penggemar klub terbesar."

Lionel Messi bersama Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (REUTERS/Sarah Meyssonnier)

Menurutnya, Liga Spanyol selalu ingin memiliki pemain terbaik atau pemain bintang pada setiap musim kompetisi, namun musim ini mereka harus kehilangan Messi.

"Di La Liga, kami selalu ingin memiliki pemain terbaik tetapi kemudian Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Messi kini telah pergi," kata Tebas.

"Saya akan mengatakan itu mungkin cukup traumatis karena selama sebulan penuh presiden Barcelona terus mengatakan semuanya berjalan dengan baik dan tiba-tiba, suatu sore, seluruh transaksi memburuk."

Tebas mengaku sangat menyayangkan kepergian Messi dari Barcelona dan mengklaim bahwa Liga Spanyol telah bekerja keras agar subsidi hak siar untuk klub La Liga tidak berkurang.

"Jadi, sangat disayangkan Messi telah pergi, tetapi kami telah bekerja keras untuk memastikan nilai kami dalam hak siar tidak turun," ucap Tebas.

"Saya yakin para penggemar Barcelona di Spanyol akan tetap menonton Barcelona juga, terlepas dari apakah Messi bermain untuk mereka atau tidak."

[Gambas:Video CNN]