Gus Ipul Bantah Tambang Jadi Bara Konflik Internal PBNU

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membantah klaim yang menyebut konsesi tambang yang didapat PBNU menjadi bara pemicu konflik internal saat ini.

Buntut friksi internal tersebut, Gus Ipul dicopot dari posisi Sekjen oleh Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai balasan atas pencopotannya sebagai Ketua Umum oleh Rais Syuriyah PBNU.

Kini, Rapat Pleno Rais Syuriyah memilih Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum untuk sisa masa bakti kepengurusan 2021-2026.

Dia membantah klaim Ulil Abshar Abdalla yang sempat menyebut friksi internal dualisme tersebut dipicu oleh konsesi tambang. Menurut Gus Ipul, Ulil perlu membuktikan tudingan tersebut.

"Itulah saya kira yang menurut saya, perlu bukti ya. Perlu bukti. Enggak bisa hanya sekadar membuat statement. Gus Ulil harus membuktikan bahwa benar-benar ada perebutan. Yang berebut siapa? Milik siapa?" Kata Gus Ipul usai pleno di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/12) malam.

Lihat Juga : Syuriyah Sebut Muktamar PBNU Digelar Sebelum Idul Adha 2026

Gus Ipul menyebut bahwa tambang merupakan aset strategis NU yang dimiliki semua jemaat dan warga Nahdliyyin. Menurut dia, aset tersebut tak layak untuk diperebutkan.

"Ya sekali lagi, aset strategis ini tidak layak untuk diperebutkan. Tapi harus dibahas bagaimana nanti pada akhirnya tambang ini dikelola secara terbuka, sesuai ketentuan, ya, dan nantinya sepenuhnya pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kepentingan Nahdlatul Ulama dan seluruh warganya," kata dia.

Meski begitu, Gus Ipul mengatakan pengelolaannya nanti akan diserahkan kepada profesional. Namun, dia kembali menegaskan bahwa tambang PBNU merupakan milik umat, bukan satu atau dua orang.

"Makanya aneh kalau Gus Ulil itu menyebut ini ada pertarungan investor ini, investor itu. Semua itu yang menentukan adalah ketua umum," kata Gus Ipul.

Lihat Juga : Jejak Konflik PBNU: Gus Yahya Dicopot hingga Penetapan Zulfa Mustofa