Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengklaim kebutuhan dasar perempuan dan anak korban bencana ekologis di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat saat ini sudah mulai tercukupi.
"Kami melihat juga bahwa kebutuhan spesifik anak-anak dan perempuan sudah mulai tercukupi walaupun belum semuanya," kata Arifah saat ditemui usai agenda 'Bimbingan Teknis Perempuan Penyelenggara Negara dalam Pemberantasan Korupsi' dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifah menambahkan pemerintah akan terus memonitor kebutuhan perempuan dan anak korban bencana seperti pakaian dalam dan pembalut.
"Kebutuhan reproduksi perempuan karena itu kan berbeda dengan laki-laki ya seperti pembalut, pakaian dalam, kemudian makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Ini juga sudah disediakan oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal," katanya.
Lebih lanjut, Kementerian PPPA juga telah memberikan pelayanan trauma atau trauma healing kepada korban bencana Sumatra. Hal ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak.
"Bukan hanya dari kementerian kami saja. Dari TNI, Polri, kemudian dinas-dinas terkait, dari Kemensos, dari KPPPA semua ikut melakukan yang terbaik ya, trauma healing untuk perempuan dan anak-anak dari hari pertama kita ke sana sudah sudah dilakukan," katanya.