Kondisi Kabupaten Aceh Tamiang pasca diterjang banjir dan longsor sejak sepekan terakhir mengkhawatirkan. Akses jalan hingga tumpukan material banjir masih menyulitkan relawan menembus daerah terisolir.
Sementara kondisi warga juga semakin terancam. Mereka memilih untuk tidur di beberapa titik di pinggir jalan karena faktor rumah hancur juga sembari menunggu bantuan tiba.
Seorang warga Aceh Tamiang Khalid mengatakan hingga hari ini Kamis (4/12) pihaknya masih menunggu logistik tiba. Sebab bantuan yang sudah diberikan hanya cukup untuk makan 1 hari.
"Kami terpaksa tidur di jalan, rumah hancur bantuan belum ada. Di beberapa titik sudah mulai bau bangkai, enggak tahu juga itu bau dari manusia yang sudah meninggal atau hewan yang sudah mati," kata Khalid kepada wartawan saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (4/12).
Bantuan logistik yang datang pertama kali kata dia pada hari Selasa (2/12) berupa 10 karung beras dan 20 kotak mie instan. Namun logistik itu masih kurang untuk pengungsi dengan jumlah sekitar 2000an orang di titik itu.
Sementara itu seorang warga Kampung Dalam, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang Wahyu Pratama menyebutkan bantuan yang datang ke daerah itu baru ada setelah 6 hari pasca banjir.
Sebelumnya mereka hanya mencari sisa-sisa makanan yang terbawa arus banjir untuk bisa dimakan kembali.
"Kami berenang mencari apa yang ada, kelapa, pisang atau makanan yang hanyut kami ambil. Dapat beras dikit kami masak gitu saja dengan api, lalu kami makan 1 orang 1 sendok terutama untuk anak-anak," ujarnya.
Kata dia kondisi di wilayah itu cukup parah hingga saat ini dia memperkirakan ada 250 orang meninggal dunia dan 150 diantaranya hilang terbawa arus. Sebagian korban, kata dia sudah dimakamkan dan dibawa ke RS.
"Korban jiwa sekitar 250 diantaranya 150 masih hilang. Sebagian sudah dimakamkan dan di rumah sakit," ucapnya.
Juru Bicara Pemkab Aceh Tamiang Agusliayana Devita belum bisa memastikan jumlah korban di Karang Baru mencapai 250 orang. Saat ini, pihaknya sedang menelusuri kawasan itu.
"Belum bisa kami pastikan (250 korban di karang baru), tapi tim sudah bergerak ke kawasan itu untuk mencari info detailnya. Nanti kami infokan kembali," kata Agusliayana saat dikonfirmasi.
Agusliayana juga tidak membantah masih banyak daerah yang belum bisa dijangkau karena semua akses terputus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT