Tim SAR gabungan mengalami sejumlah kendala untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di beberapa kabupaten di wilayah Aceh.
"Untuk kendala yang kita hadapi sampai dengan saat ini curah hujan yang cukup tinggi, kemudian banyaknya masyarakat yang masih terjebak di rumah-rumah dan juga akses menuju ke lokasi kejadian cukup sulit," kata Kepala Kantor SAR Kelas A Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain kepada wartawan, Kamis (27/11)
Disampaikan Ibnu, pihaknya telah menerjunkan tiga tim untuk proses evakuasi terhadap masyarakat yang terjebak banjir di beberapa wilayah. Selain itu, sejumlah peralatan, seperti perahu karet juga telah dikerahkan untuk proses evakuasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita telah menurunkan tim mulai dari Langsa, kemudian dari Bireun dan Banda Aceh, kita turunkan tim seluruhnya ada tiga tim," ucap dia.
Lebih lanjut, Ibnu turut mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan maupun evakuasi ke tempat lebih aman.
"Segera menghubungi tim evakuasi apabila mengalami terjebak maupun dalam kondisi-kondisi darurat," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 97.384 warga Aceh terdampak banjir yang melanda wilayah itu sejak sepekan terakhir dan 13.174 di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Data yang dihimpun CNNIndonesia.com dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Kamis (27/11), banjir terparah terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang. Di daerah itu 9.274 warga mengungsi karena debit air hingga saat ini belum surut.
Hingga saat ini banjir masih melanda Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Utara dan Kota Langsa. Ketinggian air bervariasi hingga 130 cm.