Gus Yahya Klaim PWNU se-Indonesia Tak Mau Dirinya Mundur

CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 06:50 WIB
Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, menegaskan dukungan dari PWNU se-Indonesia untuknya dan optimis NU dapat mengatasi isu internal yang ada.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengklaim sebagian besar Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Indonesia tak ingin dirinya mundur dari posisi ketua umum. (CNN Indonesia/Farid Rahman)
Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengklaim sebagian besar Pengurus Wilayah NU (PWNU) se-Indonesia tak ingin dirinya mundur dari posisi ketua umum.

Hal itu dikatakan Gus Yahya usai Rapat Koordinasi Ketua PWNU se-Indonesia di Hotel Navator Surabaya, Jawa Timur, sejak pukul 19.33 WIB, Sabtu (22/11) malam hingga Minggu (23/11) pukul 01.00 WIB dini hari. Forum itu sendiri berjalan tertutup.

"Mereka (Ketua PWNU se-Indonesia) mengatakan tidak mau saya mundur. Jadi mereka itu khawatir saya mundur. Karena mereka dulu memilih saya, mereka akan kecewa kalau saya mundur. Saya katakan saya tidak terbesit sama sekali (untuk mundur), karena enggak ada alasan untuk itu," kata Gus Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauan dan daftar hadir yang didapatkan CNNIndonesia.com, setidaknya ada 20 perwakilan PWNU se-Indonesia yang datang pada rapat koordinasi itu.

Di forum itu, Gus Yahya pun menjelaskan tentang apa yang sedang terjadi di internal PBNU saat ini. Termasuk soal isu pemakzulan dirinya dari posisi ketua umum.

"Dan saya menjelaskan apa yang berlangsung dalam beberapa hari ini yang telah menjadi perbicaraan. Ya, alhamdulillah kemudian PWNU bisa mendapatkan pemahaman yang utuh tentang semua yang terjadi," ucap dia.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini juga menyebut, setelah ia beri penjelasan, para Ketua PWNU se-Indonesia itu akhirnya memutuskan melakukan konsolidasi lanjutan secara mandiri.

Sementara Gus Yahya mengaku tak mau ikut campur dan memberikan kebebasan mereka untuk bersikap.

"Mereka saya persilakan untuk melakukan koordinasi di antara PWNU-PWNU untuk membuat kesepakatan diantara PWNU-PWNU untuk menyikapi apa yang sedang berlangsung ini. Ya, jadi mereka akan ya bekerja sendiri secara independen," katanya.

Menurut Gus Yahya, NU bukanlah milik segelintir elit PBNU atau dikuasi dirinya seorang. Maka pengurus NU di daerah, kata dia, juga punya andil dalam menentukan arah organisasi ini.

"Dan karena ini masalah yang punya berpotensi punya dampak nasional, maka ya mereka juga berhak untuk bertindak untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka mencari maslahat bagi NU," lanjut Gus Yahya.

Gus Yahya menegaskan, dalam forum Rapat Koordinasi PWNU se-Indonesia ini dia hanya hadir untuk memberikan penjelasan. Hal itu agar para pengurus tak salah mengambil sikap berdasarkan rumor dan fitnah belaka.

"Bahwa ya mereka ingin mengonsolidasi sendirilah. Ya, silakan. Saya hanya menyampaikan penjelasan-penjelasan supaya pemahaman mereka utuh dan tidak hanya dituntun oleh rumor apalagi oleh fitnah-fitnah," kata dia.

Gus Yahya yakin NU akan mampu mengatasi masalah yang sedang terjadi. Pasalnya, kata dia, NU merupakan organisasi Islam yang sudah tua dan punya sejarah panjang.

"Lepas dari semua itu yang terakhir tentu karena Nahdlatul Ulama ini organisasi yang besar dan sudah tua dan sudah mengalami segala macam gelombang sepanjang sejarahnya. Saya optimis bahwa NU punya di dalam dirinya kemampuan untuk mengatasi masalah ini dengan sebaik-baiknya," katana.

Gus Yahya juga mengaku tak akan berhenti berupaya menemukan jalan keluar bagi prahara yang dihadapi NU sekarang. Ia yakin kemaslahatan bersama akan tercapai.

"Insyaallah akan ditemukan jalan keluar yang baik untuk kemaslahatan bersama, untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara. Ini yang kita harapkan dan saya tidak akan berhenti untuk mengupayakan hal itu. Saya akan terus berupaya bergerak apapun yang bisa saya lakukan agar jalan keluar bisa ditemukan untuk kemaslahatan bersama bagi Nahdlatul Ulama, bagi warganya, bagi bangsa dan negara ini," katanya.

"Karena NU ini begitu besarnya sehingga ya boleh dikata kira-kira separuh wajah Indonesia ini adalah NU. Jadi kalau NU-nya ini tidak baik, ya wajah Indonesia bisa jadi ikut tidak baik. Maka ini kewajiban saya bukan hanya sebagai ketua umum, bukan hanya sebagai warga NKRI, tapi juga kewajiban kepada bangsa dan negara," ujarnya.

Seperti diketahui, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tengah menghadapi isu upaya pemakzulan dirinya dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Isu pemakzulan Gus Yahya terungkap melalui dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU pertanggal 20 November 2025.

Berdasarkan dokumen tersebut, Rapat Harian Syuriyah itu disebut dihadiri oleh 37 orang dari total 53 orang Pengurus Harian Syuriyah PBNU.

Dokumen risalah itu sendiri ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Namun belum terkonfirmasi keabsahan dokumen tersebut.

(fra/frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER