Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan tidak akan mundur dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), meski kini ia tengah didesak mundur oleh jajaran Syuriah PBNU.
Hal itu dikatakan Gus Yahya usai Rapat Koordinasi Ketua PWNU se-Indonesia di Hotel Navator Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/11) malam.
"Saya sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur," kata Gus Yahya usai rapat, Minggu (23/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yahya menyebut dirinya merupakan Ketua Umum PBNU yang sah dan mendapatkan suara mayoritas dari para pengurus NU pada Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung 2021 lalu.
Gus Yahya pun bertekad untuk menuntaskan masa khidmatnya genap lima tahun hingga 2026 mendatang.
"Karena saya mendapatkan amanat dari Muktamar ini untuk lima tahun. Ya, pada Muktamar ke-34 yang lalu saya mendapatkan mandat lima tahun. Karena akan saya jalani selama 5 tahun. Insyaallah saya sanggup," ujarnya.
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tengah diterpa isu pemakzulan dirinya dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Isu pemakzulan Gus Yahya terungkap melalui dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU tanggal 20 November 2025. Dokumen risalah itu sendiri ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.