Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo akan segera dimulai.
Langkah ini dilakukan setelah tragedi ambruknya gedung tiga lantai pesantren yang menewaskan 63 santri, pada Senin (29/9) lalu.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana mengatakan pihaknya tengah melakukan audit terhadap seluruh pondok pesantren di Indonesia, termasuk Al Khoziny yang menjadi prioritas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di Ditjen Cipta Karya ditugaskan untuk melakukan audit terhadap keandalan bangunan dari pondok pesantren. Dan Al Khoziny ini juga termasuk salah satu penyelesaian yang akan segera kita laksanakan, di mana untuk pembangunan gedung barunya ini sudah akan segera kita laksanakan dalam waktu dekat," kata Dewi di Sidoarjo, Kamis (13/11).
Dewi mengatakan pihaknya kini tengah menyelesaikan tahap perencanaan teknis dan administrasi tanah. Termasuk detail engineering design (DED). Pembangunan dilakukan di lahan seluas 4.100 meter persegi.
"Mudah-mudahan bisa segera disetujui dan di-approve. Total luasannya 4.100 sesuai dengan ketersediaan lahan yang disiapkan oleh yayasan. Jadi ini sekarang kami sedang berproses untuk menyelesaikan administrasi tanahnya," ucapnya.
"Jadi mudah-mudahan ini bisa diselesaikan cepat dan tentunya harapannya mulai akhir tahun ini kita bisa laksanakan," tambahnya.
Selain itu gedung Al Khoziny ini akan dibangun di lokasi baru di Jalan Siwalanpanji II, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Saat ini tanah itu masih berupa area persawahan.
Dewi mengatakan pemindahan lokasi ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pemerintah mempertimbangkan aspek keamanan dan kemudahan akses, terutama setelah pengalaman sulitnya evakuasi dan masuknya alat berat saat musibah terjadi di lokasi lama.
"Karena kami mempertimbangkan di sana tentunya ada proses yang tetap harus berjalan, kemudian kita bisa lihat di sana aksesnya juga sangat terbatas pada saat kemudian terjadi kejadian seperti kemarin, akses untuk alat berat itu juga sangat sulit," kata Dewi.
Menurutnya, lokasi baru yang dipilih berada lebih dekat dengan jalan raya dan memiliki akses yang lebih lebar, sehingga akan memudahkan pembangunan serta penanganan bila terjadi kondisi darurat di kemudian hari.
"Jadi disini kita lihat aksesnya sangat mudah, dekat dengan jalan raya, cukup lebar jalannya, jadi kami kira pemindahan ini adalah jalan yang terbaik," ujarnya.
Gedung baru Pondok Pesantren Al Khoziny segera di bangun kembali, pascainsiden ambruknya bangunan tiga lantai yang menewaskan 63 santri, Senin (29/9) lalu.
Kepala Kantor Pertanahan Sidoarjo Nursuliantoro menyebut, Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan melakukan ground breaking pembangunan gedung baru A Khoziny itu pada 25 November 2025 mendatang.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) siap digunakan dalam pembangunan ulang gedung Pondok Pesantren Al Khoziny itu.
Menurutnya, secara prinsip pemerintah memiliki alokasi anggaran yang dapat digunakan apabila proses administrasi dari kementerian teknis sudah diajukan dan disetujui.
Meski begitu, Purbaya mengaku belum mengetahui secara detail perkembangan terakhir terkait rencana pembangunan ulang pondok pesantren tersebut.
"Tapi detail akhirnya saya tahu seperti apa yang belum diskusi lebih lanjut, tapi saya sih bilang uangnya ada," kata Purbaya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (10/11).
(fra/frd/fra)