Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) baru berupa pesawat tempur, kapal perang, hingga rudal dibeli oleh Indonesia di bawah Pemerintahan Prabowo Subianto.
Sejak memimpin negara Oktober 2024 lalu, ada beberapa pembelian dan rencana pengadaan alutsista yang terungkap ke publik.
Tidak hanya saat jadi presiden, beberapa alutsista juga diteken kontraknya sejak Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah pembelian dan rencana pengadaan baik sejak Prabowo menjabat presiden maupun Menhan.
Indonesia menandatangani kontrak pengadaan 48 jet tempur generasi 5.0 buatan Turkish Aerospace Industries, KAAN pada Agustus lalu.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyaksikan langsung penandatanganan kontrak implementasi antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Turki dalam rangkaian pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki, Sabtu (26/7).
"Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ditandatangani sebelumnya pada 11 Juni 2025," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Ferdinand Wenas dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7).
![]() |
Kabar Indonesia akan membeli pesawat tempur J-10 Chengdu buatan China beredar beberapa waktu belakangan.
Saat dikonfirmasi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin tidak membantah maupun membenarkan rencana pembelian itu. Sjafrie hanya bilang pesawat itu dalam beberapa waktu ke depan akan terbang di langit Jakarta.
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," kata Paloh di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/10).
Pada September lalu,Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pesawat tempur J-10 Chengdu buatan China yang hendak dibeli Kemhan masih dikaji oleh TNI AU.
![]() |
Saat Prabowo menjabat sebagai Menhan, Indonesia meneken kontrak pengadaan 42 pesawat tempur Rafale dari Prancis.
Termin pertama telah diteken Kemenhan dengan Dassault pada 2022 untuk enam unit pesawat.
Selanjutnya, kontrak untuk pengadaan tahap kedua diteken pada Agustus 2023 untuk 18 unit. Kemudian tahap ketiga pada 8 Januari 2023 untuk 18 pesawat.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono mengatakan tiga pesawat tempur Rafale dari Prancis, dijadwalkan diterima Indonesia pada awal 2026 mendatang.
"Pesawat Rafale, pesawat buatan Prancis, rencananya Februari atau Maret kita akan menerima bacth pertama 3 pesawat dulu," kata Tonny di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/9).
Tonny mengatakan setelahnya, Indonesia akan kedatangan tiga pesawat Rafale lagi.
![]() |
Kementerian Pertahanan menyatakan kontrak pengadaan dua kapal selam Scorpene dari Naval Group sudah efektif.
"Kontrak sudah aktif per 23 Juli 2025," kata
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang, Juli lalu.
Momentum itu merupakan kelanjutan dari penandatanganan kontrak pada tahun 2024 antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan Naval Group dan PT PAL Indonesia.
Kapal selam kelas 1800-2800ton dengan sistem Advanced and Improved Propulsion(AIP) tersebut akan dibangun sepenuhnya di dalam negeri oleh engineer Indonesia.
![]() |
Pada September lalu, kapal perang jenis Frigate Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau kapal perang multi fungsi terbesar di Asia Tenggara, KRI Brawijaya-320 tiba di Indonesia setelah berlayar dari galangan kapal Fincantieri, Muggiano, Italia
Kapal tersebut bertugas menjaga perairan Indonesia bagian tengah yang menjadi wilayah Koarmada II.
Sementara satu kapal lagi yakni KRI Prabu Siliwangi 231 akan datang ke Indonesia di awal 2026 mendatang.
Pembelian dua kapal itu diumumkan Kemhan pada 17 April 2024.
Kementerian Pertahanan RI meneken kontrak dengan industri militer Turki, Roketsan terkait pembelian rudal KHAN pada 2022 untuk TNI AD.
Belakangan,TNI AD mengungkap rudal itu sudah tiba di Indonesia dan ditempatkan di Batalyon Artileri Medan 18 Kalimantan Timur yang berada di bawah komando Kodam VI/Mulawarman.
"Memang sudah ada pengiriman, saya yakin teman-teman juga sudah tahu. Sudah ada pengiriman dan sudah ada deploy di Batalion Artileri Medan 18 yang ada di Kalimantan Timur," kata Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Sabtu (20/9).
Ia menjelaskan pengiriman rudal itu baru batch pertama, sehingga belum serah terima kepada TNI AD.
Wahyu mengatakan pada awal 2026, akan ada pengiriman batch kedua dan akan ada serah terima dari Kementerian Pertahanan kepada TNI AD.
(yoa/gil)