Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 4 Sumedang yang berlokasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (13/10).
Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul melihat langsung fasilitas sekolah sekaligus berinteraksi dengan para siswa, guru, dan pengelola asrama.
"Meski sementara, sarana-prasarana di sekolah rakyat ini sudah cukup baik. Anak-anak bisa belajar dan tinggal dengan nyaman di asrama yang tertata rapi," ujar Gus Ipul usai melihat kamar asrama yang digunakan siswa SMP dan SMA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, konsep asrama menjadi bagian penting dari pembentukan karakter siswa. Dengan begitu dapat membentuk karakter disiplin dan kemandirian para siswa.
"Di sini anak-anak tidak hanya belajar akademik, tapi juga belajar kehidupan. Sejak bangun tidur, membersihkan kamar, berolahraga, salat, sarapan, hingga tidur malam semua diatur dalam jadwal dan tata tertib," jelasnya.
Selain itu, Gus Ipul juga meninjau ruang makan tempat siswa dari jenjang SD hingga SMA. Ruang makan ini menjadi lokasi bagi siswa menikmati makan siang bersama.
"Perhatikan ini, luar biasa ya. Dibutuhkan kesabaran luar biasa dari para pendamping yang membimbing anak-anak mulai dari makan hingga tidur," ujarnya sambil menyapa para siswa.
![]() |
Salah satu siswa, Fivi Marlen, mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Mensos Gus Ipul. "Makan siang hari ini terasa berbeda karena disaksikan langsung oleh Bapak Menteri," katanya antusias.
Sementara itu, M. Faris Alfarizki, anak pasangan petani, berbagi pengalamannya selama tinggal di asrama. "Kami makan tiga kali sehari, dapat snack dua kali, dan setiap pagi ada kegiatan olahraga," tuturnya.
Kepala SRT 4 Sumedang, Cece Enjang Kartina, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan menteri sosial. "Ini sebuah kehormatan bagi kami. Anak-anak jadi semakin semangat setelah dikunjungi Bapak Menteri," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan SR merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Sekolah Rakyat ini tidak berdiri sendiri. Anak-anaknya belajar, sementara orang tuanya diberdayakan. Mereka juga mendapatkan bantuan seperti iuran BPJS Kesehatan, bantuan sosial, hingga perbaikan rumah tidak layak huni," jelasnya.
Gus Ipul menegaskan, konsep sekolah rakyat merupakan upaya terpadu dan terukur dalam mengentaskan kemiskinan.
"Kita ingin dalam 3-5 tahun ke depan, keluarga penerima manfaat bisa naik kelas, tidak lagi bergantung pada bantuan sosial, tetapi beralih ke program pemberdayaan," tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial tengah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar lulusan Sekolah Rakyat bisa melanjutkan ke jenjang yang sesuai.
"Kita siapkan dua jalur, bagi yang ingin kuliah dan yang ingin langsung bekerja. Kita bekerja sama dengan perguruan tinggi, BUMN, dan dunia usaha agar kurikulum keterampilan sesuai kebutuhan industri," kata Gus Ipul.
Di akhir kunjungan, Gus Ipul menyambut baik inisiatif sejumlah wartawan yang ingin melatih siswa-siswi SRT 4 Sumedang di bidang jurnalistik.
"Kolaborasi seperti ini penting. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya data tunggal dalam mendukung program pengentasan kemiskinan.
"Semuanya sekarang mengacu pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola oleh BPS. Dengan data yang akurat, bantuan akan lebih tepat sasaran," tutupnya.
(ory/ory)