Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Yohanis BK Kamagi memastikan kondisi di Talaud kondusif setelah dikabarkan terkena dampak dari gempa bumi magnitudo 7,6 di daerah sekitar Melonguane, yang berpotensi tsunami.
"Iya sekarang Talaud masih waspada tapi dalam kondisi kondusif," kata Yohanis saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (10/10).
Sementara ini, kata Yohanis seluruh pihak telah berada di lokasinya masing-masing untuk memantau langsung kondisi pantai dan warganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini para camat telah diinstruksikan tetap memantau kondisi kenaikan air pantai," ungkapnya.
Yohanis memastikan masyarakat Talaud tidak ada yang panik, namun tetap waspada mengantisipasi kemungkinan gempa besar tersebut.
"Masyarakat waspada tapi tidak panik," ujarnya.
Laporan kantor berita Antara, warga di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, mengaku sempat panik saat terjadi gempa bumi magnitudo 7,6 yang terjadi pada Jumat pagi.
"Getaran gempa cukup kuat serta satu menit lamanya. Saya langsung keluar ruangan untuk menghindari dampak buruk," kata Sekretaris Kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Joffre Dalita.
Menurutnya, gempa bumi yang berpusat di barat laut Pulau Karatung, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud itu, membuat dirinya serta sejumlah staf kantor kecamatan menjadi panik. Apalagi, ia mengaku melihat sejumlah tiang listrik bergoyang dengan keras.
"Apalagi lokasi tempat tinggal kami ada di pesisir pantai, serta berjaga jangan sampai ada tsunami. Ketika BMKG umumkan peringatan dini potensi tsunami dicabut, kami langsung lega," tegas Dalita.
Sementara salah satu warga yang tinggal di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, Alwina Inang, mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi pagi hari itu.
"Saya lagi siap-siap mau ke kantor ada urusan penting, tiba-tiba beberapa benda di rumah mulai bergerak dan bunyi. Ternyata sementara gempa," kata istri dari salah satu personil polisi di Polres Talaud ini.
Menurutnya, setelah diketahui informasi dari pemda dan BMKG bahwa potensi gempa susulan dan potensi tsunami dikatakan tidak ada, ibu rumah tangga itu langsung melanjutkan aktivitasnya.
"Beberapa warga di lingkungan kami memang masih ada yang diliputi rasa takut jika ada gempa susulan," ujarnya, sambil menyebut belum ada informasi warga terkait kerusakan rumah maupun bangunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga mengimbau warga Kota Manado tetap tenang sambil memantau kondisi pasca gempa di daerah Talaud dan Filipina.
"Masyarakat jangan panik, sembari kami terus memantau kondisi yang terjadi," ujar Donald dalam keterangan tertulisnya.
Meski Manado merupakan wilayah pesisir, kata Donald berdasarkan informasi yang diterima, belum ada indikasi ancaman langsung dari potensi tsunami.
"Kondisi di Kota Manado masih terkendali dan aman. Untuk saat ini, peringatan dini tsunami lebih difokuskan di daerah-daerah di luar Manado, seperti Kepulauan Sangihe dan Minahasa Selatan," ungkapnya.
Peringatan dini waspada tsunami dirilis BMKG tak lama setelah gempa 7,6 magnitudo di Melonguane, pagi tadi.
Sedikitnya ada lima daerah yang ditetapkan berstatus waspada tsunami.
Data di laman resmi BMKG, lima daerah yang waspada potensi tsunami antara lain, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara; dan Kabupaten Supiori, Papua.
Estimasi potensi tsunami di lima daerah tersebut berbeda-beda. Kepulauan Talaud diperkirakan sekitar pukul 08.59 WIB, Kota Bitung sekitar 09.49 WIB.
Kemudian Minahasa Utara sekitar pukul 10.01 WIB, Kabupaten Minahasa pukul 10.02, dan Kabupaten Supiori sekitar pukul 10.26 WIB.
BMKG juga mencatat tsunami minor setinggi 5 - 7 centimeter di perairan Talaud, Sulawesi Utara.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta mengatakan bahwa fenomena tersebut terdeteksi melalui alat pengukur tinggi muka laut atau tsunami gauge milik BMKG yang berada di dua titik di Kepulauan Talaud.
"Tercatat di Tsunami Gauge BMKG di Beo, Talaud, setinggi 7 centimeter dan di TG Essang Talaud setinggi 5 centimeter dan sejumlah titik lainnya," kata dia
(mir/antara/wis)