Wakil Ketua DPR Cucun Dorong Peningkatan Pengawasan Dapur MBG

DPR RI | CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 09:31 WIB
Cucun menyebut, setiap dapur SPPG perlu dibekali alat uji pangan dan wajib melakukan tes organoleptik, di dapur maupun di sekolah sebelum makanan diberikan.
(Foto: arsip DPR RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengadakan kunjungan lapangan dalam rangka fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul kasus keracunan yang dialami sejumlah siswa di Kabupaten Bandung Barat.

Cucun mengatakan, DPR ingin memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dipaparkan Badan Gizi Nasional (BGN) benar-benar diterapkan di seluruh SPPG. Hal ini mencakup proses penerimaan bahan pangan, pengolahan, hingga distribusi yang wajib sesuai dengan standar keamanan pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, pengawasan ini bersifat mendesak agar program prioritas Presiden yang bertujuan meningkatkan gizi anak bangsa tidak tercoreng oleh kelalaian teknis.

"Kita tidak ingin program yang baik dan visioner ini rusak hanya karena lemahnya pelaksanaan atau pengawasan di lapangan," kata Cucun saat meninjau langsung dapur MBG dan Posko Kesehatan Kecamatan Cipongkor yang menjadi titik penanganan korban keracunan.

Cucun menegaskan, untuk mencegah kejadian serupa, setiap dapur SPPG perlu dibekali alat uji pangan serta wajib melakukan tes organoleptik, yakni melihat, mencium, dan mencicipi, baik di dapur maupun di sekolah sebelum makanan diberikan kepada siswa.

DPR juga mendorong agar program MBG diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpres). Dengan demikian, BGN tidak bekerja sendiri, melainkan bersinergi lintas kementerian bersama Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, BPOM, serta lembaga terkait lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

"Pemulihan KLB ini jangan dibebankan ke daerah. BGN perlu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar penanganan menjadi tanggung jawab nasional," ujar Cucun.

Selain itu, DPR menilai bahwa penting dibentuk forum komunikasi rutin antara sekolah, komite sekolah, dan SPPG sebagai wadah pengawasan bersama. Forum ini diharapkan dapat memperkuat rasa tanggung jawab kolektif terhadap jalannya program MBG.

Dalam kesempatan yang sama, Cucun turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, tenaga kesehatan, sekolah, dan semua pihak yang sigap melakukan tanggap darurat.

"Solidaritas inilah yang menjadi kekuatan bangsa kita," pungkasnya.

Sebelumnya, terjadi insiden di dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni Dapur SPPG Cipari dan Dapur SPPG Neglasari di Bandung Barat, yang menyalurkan makanan ke sekolah-sekolah penerima layanan. Akibatnya, hingga Kamis (25/9) sekitar 730 orang tercatat mengalami gejala keracunan.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER