Bupati Bandung Barat Hanya Tutup 3 Dapur SPPG Buntut Keracunan MBG

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengatakan hanya menutup tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setelah kejadian pertama keracunan massal makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, pada Senin (22/9).

Jeje membantah pihaknya menutup 85 dapur SPPG yang memasak MBG untuk para siswa di wilayah Bandung Barat. Ia tak ingin puluhan dapur SPPG kena imbas dari kasus keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas.

Lihat Juga : Data Kasus Keracunan MBG versi BGN per 22 September: 4.711 Korban

"Saya tidak menutup 85. Jadi yang ditutup hanya tiga dapur saja yang terindikasi masalah. Jadi jangan sampe satu atau dua kasus jadi berpengaruh terhadap dapur-dapur yang sudah bekerja dengan baik itu saja karena pada dasarnya programnya (MBG) sangat baik," kata Jeje, di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (25/9).

Jeje mengatakan tiga dapur SPPG yang ditutup dua berada di Kecamatan Cipongkor dan satu lainnya ada di Kecamatan Cihampelas.

Untuk dapur SPPG lainnya tetap beroperasi, walaupun Pemkab Bandung Barat saat ini menetapkan status KLB keracunan massal di Kecamatan Cipongkor.

"Kalau di KBB 80 sekian. iya sambil evaluasi berjalan," ujarnya.

Lihat Juga : Dasco Minta Aparat Hukum Ikut Investigasi Kasus Keracunan MBG

Sebelumnya Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menetapkan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat, mencapai lebih dari seribu orang.

Menurut data di Posko Cipongkor dan Posko Cihampelas sejak Senin (22/9) sampai Kamis (25/9), ada 1.315 orang yang mengalami keracunan. Kebanyakan merupakan pelajar SD hingga SMA/SMK.