Orang Tua di Cipongkor Kapok Berat dengan MBG: Mending Disetop Saja

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 07:05 WIB
Bandung Barat, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, dalam dua hari terakhir mencapai 842 siswa dari sejumlah sekolah.

Rinciannya 393 siswa di Cipongkor pada Senin (22/9) hingga Selasa (23/9). Kemudian 449 siswa di Cipongkor dan Cihampelas pada Rabu (24/9). 

Sejumlah orang tua siswa yang menjadi korban keracunan massal MBG pun buka suara tentang apa yang dialami anak-anak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maman (55), warga Cilimus yang anaknya bersekolah di MTS Muslimah, Cipongkor, mengaku sempat mewanti-wanti buah hatinya agar tak mengonsumsi MBG setelah terjadi peristiwa keracunan massal sebelumnya di daerah itu.

Tapi, katanya, anaknya malah ikut mengonsumsi MBG yang dibagikan.

"Kemarin teh udah diingetin jangan mau dimakan. Yah, sekarang dimakan," kata Maman saat ditemui di Posko Kecamatan Cipongkor, Rabu.

Lebih lanjut, dia menilai anggaran untuk MBG itu sebaiknya diserahkan Badan Gizi Nasional (BGN) kepada orangtua siswa. Menurutnya apabila diolah orang tua sendiri, makanan untuk anak tentu lebih terjamin.

"Mending ditutup saja, kasih uangnya," kata Maman.

"Kalau dimasak sama orang tua, jelas dan pasti sehat," sambungnya.

Orang tua siswa lainnya, Titin Marlina (40) yang merupakan warga Kampung Baranangsiang, Cipongkor, juga mengaku sudah mewanti-wanti anaknya agar tak mengonsumsi MBG. Namun, anaknya yang bersekolah di SMK Karya Perjuangan justru mengonsumsinya, dan menjadi salah satu korban.

Dia mengatakan setelah anaknya berangkat, sekira pukul 10.00 WIB, dirinya mendapat informasi soal keracunan MBG di sekolah tersebut. Ia pun langsung menghubungi ponsel anaknya, namun tidak mendapat jawaban.

Kemudian, pada pukul 11.00 WIB siang, dia ditelepon pihak sekolah untuk ke Posko Kantor Kecamatan Cipongkor. Dia mendapatkan informasi bahwa anaknya menjadi salah satu korban keracunan MBG.

"Mending diberhentikan, mending diganti sama uang. Untuk sekarang saya tegas sama anak, ke depannya untuk tolak [makan MBG]," kata Titin di Posko Kecamatan Cipongkor.

Titin menyebutkan anaknya saat ini mengalami pusing, mual, dan sesak nafas.

"Anak teh mau muntah tapi enggak keluar. Jadi sakit ke perutnya," kata dia.

Di tempat yang sama, buah hati Titin, Lisa (16) mengaku enggan untuk menyantap makan dari program MBG.

"Udah enggak mau ah, kapok," katanya singkat.

Di lokasi yang sama, Plt Kadinkes Bandung Barat Lia N Sukandar mengatakan jumlah korban keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas total kini mencapai 842 orang. Data itu terhitung dari kasus keracunan MBG yang terjadi pada Senin (22/9) lalu.

"Itu data terakhir pada pukul 16.24 WIB," ujar Plt Kepala Dinkes Bandung Barat, Lia N Sukandar, saat diwawancarai di Posko Kantor Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Rabu (24/9) malam.

Lia tidak menampik, kejadian keracunan kedua ini memang lebih banyak dari dua hari sebelumnya. Namun meski begitu, penanganan untuk hari ini, menurut dia lebih baik dari sebelumnya.

"Alhamdulillah kita banyak dapat bantuan (tenaga medis serta fasilitasnya),"katanya.

Soal kondisi para korban yang dirujuk, Lia mengungkap banyak di antaranya yang mengalami kejang, dehidrasi berat , dan penurunan kesadaran. Mereka yang mengalami hal tersebut langsung dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

"Paling banyak di rujuk ke RSUD Cililin. Tadi kita sempat menutup akses ke RSUD di jam 15.00 WIB karena penuh. Kami alihkan ke beberapa rumah sakit," kata dia.

Pada kejadian kedua hari ini, Lia mengklaim sudah mengambil sampel baik pada muntahan dan juga sisa-sisa makanan, yang disantap para pelajar hari ini. Saat ini pengecekan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab keracunan massal ini.

Pantauan CNNIndonesia.com, hingga pukul 20.03 WIB, masih banyak para pelajar yang berdatangan, ke Posko Kantor Kecamatan Cipongkor, dengan kondisi lemas.

(csr/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER