Komisi I DPR mendukung tawaran solusi Presiden Prabowo Subianto dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakui Israel sebagai negara jika negeri Zionis itu juga mengakui Palestina sebagai negara.
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono memandang usulan Prabowo sebagai langkah diplomatik yang strategis dan berani. Menurut dia, solusi itu telah menempatkan prinsip keadilan dan kedaulatan sebagai fondasi utama.
"Opsi pengakuan terhadap Israel yang disampaikan Presiden bukanlah bentuk kompromi, melainkan tawaran konstruktif yang mensyaratkan pengakuan penuh terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina terlebih dahulu," kata Dave saat dihubungi, Selasa (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pernyataan Presiden menunjukkan sikap konsisten pemerintah Indonesia mendukung solusi dua negara, sebagaimana diamanatkan berbagai resolusi internasional, termasuk Resolusi PBB 1967.
Dalam konteks geopolitik, kata Dave, pendekatan pemerintah RI menunjukkan Indonesia tidak hanya bersuara, tetapi juga menawarkan jalan keluar yang adil dan bermartabat bagi kedua pihak.
"Komisi I DPR RI akan terus mengawal kebijakan luar negeri Indonesia agar tetap berpijak pada konstitusi, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari fraksi PKB, Oleh Soleh mendukung usulan Presiden Prabowo. Oleh meyakinkan, agresi Israel di Palestina tak akan berhenti tanpa solusi bagi kedua pihak dan karenanya dia menilai usulan Prabowo dalam forum PBB merupakan jalan tengah.
"Mudah-mudahan gagasan Pak Presiden ini bisa diaminkan oleh 148 negara yang mengakui kemerdekaan," kata Oleh saat dihubungi.
Dia bilang sikap RI dalam forum tersebut juga sejalan dari sikap sebagian besar negara-negara lain, termasuk Prancis, Australia, maupun Inggris yang telah mengakui Palestina. Bahkan, mereka telah berjanji akan membangun kantor duta besar Palestina di negaranya.
"Tapi dengan syarat bahwa tawawan Israel yang ditahan oleh Hamas, ini harus dilepaskan. Artinya narasi saja yang berbeda, tapi maksudnya sama yaitu bahwa kedua negara harus bergandeng mencari jalan tengah, Israel hidup dengan negaranya, Palestina hidup dengan negara Palestinanya," kata Oleh.
Usulan Prabowo untuk mengakui Israel disampaikan saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) waktu setempat atau Selasa (23/9) dini hari WIB.
Prabowo menegaskan Deklarasi New York telah menyediakan jalan yang adil menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel," kata Prabowo seperti dikutip dari Antara.
(fra/thr/fra)