Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra buka suara usai dilaporkan sebagai orang hilang ke polisi. Alvin mengaku tidak berada di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama 20 hari karena melakukan perjalanan dinas ke Jakarta.
"Saya dua minggu, hari kerja di Jakarta, sebenarnya 20 hari, terus 4 sampai 6 hari, kan Sabtu-Minggu kita perhitungkan juga," kata Alvin kepada wartawan, Minggu (21/9), dikutip dari Detik.com.
Alvin baru kembali ke Buton pada Sabtu (20/9) malam. Selama di Jakarta, Alvin mendatangi sejumlah kementerian untuk berkoordinasi terkait program pemerintah daerah, termasuk ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah saya sudah ke Dirjen Bina Marga, saya sudah diminta beliau, bahwa kami mendapatkan bantuan peningkatan jalan di Stadion 2," ujarnya.
Alvin juga sempat menghadiri agenda akademik di Yogyakarta. Dia menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kan ada mahasiswa Fakultas Pertanian UGM di sini, kita melakukan MoU di UGM, sekitar dua tiga hari kita di situ, karena kami juga menyesuaikan tiket," ungkapnya.
Setelah itu, Alvin kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik. Ia membantah kabar dirinya menghilang.
"Setelah dari UGM saya kembali ke Jakarta bertemu Dirjen Otda Kemendagri. Jadi jangan anggap saya hanya menghilang," ujarnya.
Sebelumnya Alvin dilaporkan ke polisi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mereka mengatasnamakan diri sebagai Rakyat Buton.
Surat tanda bukti pengaduan terkait perkara laporan dugaan kehilangan bupati Buton itu terbit pada Kamis (18/9). Pelapor menilai keberadaan Alvin di Buton tidak jelas.
"Sehingga kami membuat laporan orang hilang terhadap Bupati Buton," kata Ketua Komisariat HMI Buton Yusmiati, Minggu (21/9).
Pelapor juga menuding Alvin sulit ditemui ketika beberapa kali hendak menyampaikan aspirasi terkait permasalahan di Buton. Mereka tidak pernah ditemui setiap demonstrasi.
"Banyak persoalan yang hendak kami pertanyakan, tapi tiga kali kami melakukan demonstrasi pak bupati tidak menemui kami," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(fra/tim/fra)