Sekretaris Fraksi Partai Gerindra di DPR, Bambang Haryadi menilai isu yang menyebut Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bakal menjadi menteri usai mundur dari DPR terlalu spekulatif.
Menurut Bambang, jika Sara menjadi menteri, keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut tak harus mundur dari DPR terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menjadi menteri benar, kan itu urusan Presiden. Terus kedua kan enggak harus mundur dulu kan," kata Bambang dalam jumpa pers di kompleks parlemen, Kamis (11/9).
Dia berkaca dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin yang masih berstatus sebagai anggota Komisi XII DPR dari Golkar saat diumumkan menjadi pengganti Abdul Kadir Karding. Pengunduran diri, kata dia, bisa dilakukan setelah diumumkan namun harus sebelum dilantik.
"Begitu dilantik baru dia [Mukhtarudin mundur], sebelum dilantik, baru dia melakukan pengunduran diri itu terlalu spekulasi," katanya.
Meski demikian, Fraksi Gerindra, kata Bambang menghormati keputusan Sara. Menurut dia, keputusan itu bagian dari tanggung jawab, meski alasan pernyataannya dalam konten siniar atau podcast tak bermasalah.
"Karena kalau kami lihat secara selintas podcast-nya oke kok, gitu, kan? Itu sebenarnya memotivasi kaum perempuan untuk ikut peran serta di ekonomi kreatif, gitu," kata dia.
Fraksi Gerindra, lanjut Bambang, saat ini telah menonaktifkan Sara sebagai anggota DPR usai pengunduran dirinya. Langkah itu dilakukan sambil menunggu proses di Mahkamah Partai.
"Maka itu kita berharap bahwa mari kita jernih, intinya prinsipnya bahwa fraksi per hari ini kami sepakat dengan ketua fraksi, dan juga pimpinan untuk menonaktifkan sembari berproses di DPP maupun di fraksi itu sendiri," katanya.
Sara memutuskan mundur sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Pengumuman itu ia sampaikan lewat unggahan video di akun Instagram pribadinya, Rabu (10/9).
Dia tak mengungkap dengan jelas alasan pengunduran dirinya. Namun, ponakan Presiden Prabowo Subianto itu menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat menjadi sorotan pada 28 Februari 2025 lalu.
Pernyataan yang dimaksud, yakni saat dia mengajak masyarakat untuk menjadi pengusaha daripada bersandar pada pemerintah. Sara menyadari tak mudah untuk memulai usaha dan memahami pernyataan itu telah melukai banyak pihak.
"Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," kata dia.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra," imbuh Sara.
Bersamaan dengan itu, wacana dia bakal menjadi Menpora menguat di media sosial, menyusul Presiden Prabowo hingga empat hari belum menunjuk orang baru usai mencopot kader Golkar, Dito Ariotedjo.
(isn/thr/isn)