Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkap daftar nama-nama unik yang muncul pada masa krisis moneter 1998.
Nama-nama tersebut mengambil dari istilah yang populer saat situasi krisis yang kala itu tidak hanya mengguncang sektor keuangan dan perekonomian nasional, tetapi juga memicu gejolak sosial dan politik.
Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Teguh Setyabudi menyampaikan hal ini dalam acara Satu Data Untuk Semua: Summit Data Kependudukan Semester I 2025 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() SUMMIT DATA KEPENDUDUKAN Data Teranyar Dukcapil, Lebih dari 130 Juta Penduduk RI Belum Kawin |
Acara tahunan tersebut menjadi ajang rilis data kependudukan untuk mendorong kolaborasi pemanfaatannya bagi pelayanan publik, pembangunan, hingga penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran menuju terwujudnya Asta Cita.
Dalam pemaparannya, Teguh menampilkan sejumlah nama unik yang lahir pada masa krisis moneter 1998.
Laki-laki:
Lihat Juga :![]() Summit Data Kependudukan Nama Unik Warga yang Lahir Masa Pandemi: Coronawan hingga Abdul Covid |
Perempuan:
Fenomena penamaan ini menunjukkan krisis ekonomi dan politik 1998 yang meninggalkan jejak mendalam hingga mempengaruhi pilihan nama anak.
Saat itu, momen krisis berujung pada perubahan besar dalam sejarah Indonesia, ditandai dengan era reformasi setelah lengsernya Presiden ke-2 Soeharto.
Meski demikian, pemerintah bersama Ditjen Dukcapil menegaskan bahwa sejak diberlakukannya Permendagri Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama dalam Dokumen Kependudukan, penamaan harus sesuai ketentuan yang berlaku agar lebih sederhana, tidak bermakna negatif, mudah dibaca, dan tidak multitafsir dalam dokumen resmi.
Lihat Juga :![]() Summit Data Kependudukan Nama Warga Terpanjang di Indonesia Mencapai 78 Huruf, Bacanya Susah |