Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan bahwa rapat di DPR tetap digelar meski situasi demo 25 Agustus di luar kompleks parlemen, Jakarta, Senin (25/8) siang, dalam kondisi 'memanas'.
Dia menyampaikan hal tersebut ketika membuka Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait pembahasan revisi Undang-Undang Penyiaran. Rapat itu mengundang Majelis Ulama Indonesia, Konferensi Wali Gereja Indonesia, hingga Komisi Nasional Pengendalian Tembakau.
"Saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya para narasumber di siang hari ini, walaupun di luar suasana mungkin agak sedikit memanas," kata Dave.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, situasi yang memanas tersebut jangan sampai menyurutkan niat dan amanat dalam menunaikan tugas untuk bangsa dan negara.
Namun, rapat tersebut hanya berlangsung sekitar 30 menit setelah para narasumber menyampaikan paparannya. Dave mengatakan rapat itu tak bisa berlangsung terlalu lama, mengingat situasi di luar yang "memanas".
Dia pun meminta kepada para anggota DPR RI untuk menyampaikan pertanyaan secara tertulis kepada para narasumber untuk mendalami aspirasi terkait RUU Penyiaran.
"Mengingat situasi terus bergulir di luar, ini yang kami khawatirkan kalau kita terlalu lama, nanti akhirnya sulit kita keluar dari kompleks parlemen," kata dia.
Adapun petugas kepolisian menembakkan meriam air (water cannon) untuk menghalau massa aksi unjuk rasa yang mulai anarkis dengan melempari petugas di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Senin siang.
Pantauan di lokasi sekitar jam 12.50 WIB petugas kepolisian terus memukul mundur massa aksi dengan menyisir Jalan Gatot Subroto.
(antara/gil)