Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih memeriksa Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer hingga Kamis (21/8) malam.
Noel bersama 13 orang lainnya ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kamis dini hari. Penangkapan tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan perusahaan-perusahaan untuk pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Kamis (21/8) malam.
KPK berencana menggelar konferensi pers mengenai OTT tersebut pada Jumat (22/8) besok. Nantinya, KPK akan menyampaikan detail mengenai kronologi OTT dan konstruksi lengkap perkara.
Dalam operasi senyap tersebut, KPK turut menyita sejumlah barang bukti berupa uang miliaran rupiah, 15 mobil dan 7 sepeda motor.
Teruntuk kendaraan dimaksud, KPK sempat memamerkannya di lobi depan dan belakang gedung merah putih.
Dalam prosesnya, KPK juga sudah menyegel ruang Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker & K3).
Penangkapan ini menjadikan Noel sebagai anggota Kabinet Merah Putih pertama yang terjaring OTT oleh KPK.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkap Presiden Prabowo Subianto tak mempersoalkan penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel oleh KPK.
Kata Hadi, Prabowo mempersilakan KPK memproses Noel sesuai aturan hukum.
"Beliau [Prabowo] hormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya," kata Mensesneg Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/8).
Noel terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK atas dugaan pemerasan.
Pras menyampaikan Prabowo baru akan mengganti Noel sebagai Wamenaker jika ia terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Namun, Pras tak merinci pembuktian itu apakah saat ditetapkan sebagai tersangka atau putusan inkracht di pengadilan.
Pras pun merasa prihatin atas terjeratnya Noel dalam kasus hukum, khususnya dugaan korupsi.
![]() |